Binus University @Bekasi, 28 Februari 2024 – Binus University dengan bangga mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Sevenpri Candra, S.Kom., S.E., M.M., ASEAN Eng., sebagai Guru Besar Tetap. Prof. Seven, yang telah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan riset, memberikan orasi ilmiah yang menginspirasi tentang Bisnis Digital: Perkembangan, Tantangan, dan Kunci Sukses.

Rektor Binus University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M, CSCA mengucap syukur dan memberikan sambutannya yang mengatakan, ”Perjalanan 42 tahun BINUS UNIVERSITY dalam membina dan memberdayakan masyarakat tidak lepas dari dukungan Bapak Ibu serta Yayasan BINA NUSANTARA dalam peningkatan sumber daya manusia, khususnya SDM akademik; Faculty member atau tenaga dosen. Hal ini sudah diimplementasikan dalam 4 tahun terakhir yang sangat disyukuri sudah menghasilkan banyak karya terutama bertambahnya jumlah Associate Profesor dan Profesor. Dengan penuh rasa syukur, hari ini BINUS UNIVERSITY akan mengukuhkan Guru besar yang ke 28 yaitu Prof. Dr. Ir. Sevenpri Candra, S.Kom., S.E., M.M., ASEAN Eng. sebagai  Guru Besar Tetap – Binus University – dalam Bidang Ilmu Manajemen”.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Seven membahas evolusi bisnis digital dari inisiasi digitalisasi hingga era transformasi digital saat ini, dimana Indonesia selama 30 tahun terjebak di Middle Income Trap. Pada tahap awal (1980an-1990an), bisnis digital dimulai dengan penerapan teknologi komputasi dasar, mengubah cara organisasi mencatat transaksi keuangan, mengelola persediaan, dan berkomunikasi melalui internet. Pada akhir 1990an hingga awal 2000an, muncul fenomena e-commerce yang mengubah cara perusahaan menjual produk dan layanan. Amazon dan eBay menjadi pionir dalam model bisnis berbasis elektronik ini. Di Indonesia, platform seperti Kaskus.com dan Bhinekka.com juga ikut meramaikan pasar digital.

Periode selanjutnya (2000an-2010an) ditandai dengan perluasan internet dan konektivitas yang menyebabkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Pemerintah turut merespons dengan meluncurkan regulasi untuk mendukung perkembangan e-commerce. Masuk ke era 2010an hingga sekarang, kehadiran big data dan transformasi digital mengubah cara perusahaan beroperasi. Analisis big data, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin menjadi kunci untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan dan tren pasar. Teknologi blockchain, cryptocurrency, dan kemajuan lainnya semakin membentuk masa depan bisnis digital.

Prof. Seven juga menyoroti dampak positif digitalisasi terhadap bisnis modern. Efisiensi operasional, pengambilan keputusan berdasarkan data, e-commerce, komunikasi, kolaborasi, inovasi, dan keterlibatan pelanggan menjadi fokus utama. Meskipun demikian, Prof. Seven juga mengingatkan hadirnya tantangan dalam bisnis digital. Ancaman keamanan siber, privasi data, perubahan teknologi yang cepat, kesenjangan keterampilan digital, manajemen perubahan, skalabilitas, disrupsi, dan kelebihan data adalah beberapa dari mereka.

Dalam menyikapi tantangan tersebut, Prof. Seven mengusulkan strategi sukses dengan fokus pada manusia, proses, dan teknologi. Pengembangan talenta, budaya inovasi, evaluasi kinerja, pendekatan berpusat pada pelanggan, keberlanjutan, dan tindakan keamanan siber menjadi kunci keberhasilan. Menutup orasi ilmiahnya, Prof. Seven berbagi pemikiran strategis untuk memajukan bisnis digital di Indonesia. Peningkatan talenta, pembangunan infrastruktur, dan ekonomi berbasis digital menjadi landasan utama. Pendekatan holistik yang mencakup aspek manusia, proses, dan teknologi diharapkan dapat membawa Indonesia keluar dari Middle Income Trap menuju High Middle Income.

“Selamat kepada Prof. Seven atas prestasi luar biasa ini. Semoga kontribusi ilmiahnya terus menginspirasi dan membawa kemajuan bagi Binus University dan Indonesia dalam era bisnis digital yang dinamis.”