Pernahkah Anda mendengar tentang kompetisi yang menggabungkan kreativitas, kualitas, dan kesadaran lingkungan? Di lingkungan akademis Binus University @Bekasi, terdapat sebuah acara yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi kita untuk lebih peduli terhadap isu-isu keberlanjutan. Acara ini adalah “Kompetisi Kreativitas & Kualitas Tumpeng” yang diselenggarakan dengan semangat inovasi di Binus University Bekasi.

Kompetisi tumpeng merupakan ajang yang terbuka bagi masyarakat umum di sekitar Bekasi dan mahasiswa Binus University Bekasi. Peserta diberikan kebebasan untuk memilih bahan baku yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan tumpeng. Namun, dalam kompetisi ini, aspek rasa, kualitas, visualisasi, kreativitas, dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan menjadi kriteria penilaian utama. Hal ini mengilhami para peserta untuk menghasilkan tumpeng yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Peserta diberikan waktu 60 menit untuk menghias tumpeng menggunakan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dari rumah. Selama proses penyusunan, para juri berkeliling, memperhatikan setiap detail dalam pembuatan tumpeng. Sesudahnya, terdapat sesi tanya-jawab singkat antara juri dan peserta terkait dengan bahan baku yang digunakan. Semua tahapan ini memberikan pengalaman berharga dan mendidik bagi para peserta.

Tahun ini, tema yang diusung adalah “Embrace Sustainability With Creativity”, dimana tema ini memberikan fokus pada pentingnya berinovasi dalam menyajikan hidangan tradisional sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Kompetisi tumpeng ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mempromosikan penggunaan bahan baku lokal, mengurangi limbah makanan, dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu keberlanjutan. Dengan demikian, kompetisi ini menggugah peserta dan penonton untuk memikirkan dampak dari setiap hidangan yang mereka konsumsi.

Acara ini berhasil menarik 7 tim, di mana setiap tim terdiri dari 2-4 orang, termasuk mahasiswa Binus University Bekasi. Peserta yang beragam ini membawa keberagaman ide dan pandangan dalam menciptakan tumpeng yang unik dan bermakna. Para juri yang berwenang dalam kompetisi ini adalah orang-orang yang terbiasa dalam dunia kuliner dan keberlanjutan, yaitu Dina Dhiwantari Arfiani, Ignatius Loyola, dan Gratia Aiko Roselyn, S.TR.PAR, M.PAR. Mereka memiliki pengetahuan mendalam dan kepekaan terhadap isu-isu yang menjadi fokus utama kompetisi ini.

Setelah berlangsungnya kompetisi yang penuh semangat di Binus University Bekasi, kelompok Dini Nurfirah berhasil meraih juara 1, diikuti oleh kelompok Listy yang meraih juara 2, dan kelompok Hamimatul Azizah sebagai juara 3. Prestasi mereka menginspirasi dan memberikan contoh tentang bagaimana keberlanjutan dan kreativitas dapat menyatu dalam sebuah sajian tradisional.

Dengan begitu, “Kompetisi Kreativitas & Kualitas Tumpeng” di Binus University @Bekasi ini berhasil menyuguhkan lebih dari sekadar lomba masak. Acara ini adalah bukti bahwa masyarakat dan mahasiswa dapat bersatu dalam menghadapi tantangan isu-isu keberlanjutan sambil menjaga budaya lokal yang kaya. Dengan mengejar cita-cita tersebut, acara ini telah menjadi perayaan kearifan lokal dan penghargaan terhadap kelestarian lingkungan. Jadi, apakah Anda siap untuk menyelami kelezatan dan kebijakan dalam sebuah tumpeng?