The Social Influence Model
The Social Influence Model adalah model yang digunakan untuk memahami bagaimana media sosial dapat memengaruhi masyarakat dalam melakukan sesuatu, seperti membeli sebuah merek atau produk. Urutan model ini terdiri dari menentukan goals, menentukan metrik, mengumpulkan data, menyebarkan informasi, mengeksploitasi sasaran, menjadikannya sebagai kepercayaan/kebiasaan, sampai memonitor dampaknya.
Pertama-tama, kita harus tentukan goals dulu atau tujuan kita dalam dalam mengunakan media sosial. Apakah untuk awareness? Atau untuk mendapatkan pembeli? Atau apa?
Kedua, tentukan metrik atau pengukurannya. Contohnya seperti jumlah followers, jumlah likes, comment, pengunjung website, sales, atau perbandingan dengan kompetitor, atau lainnya.
Ketiga, setelah menentukan metrik jangan lupa untuk mengumpulkan data yang didapatkan dari metrik tersebut.
Keempat, kita mulai tanamkan informasi apa yang mau kita sampaikan ke publik atau ke konsumen. Misalnya seperti product knowledge, promo yang menarik, iklan, atau lainnya.
Kelima, silahkan exploitasi siapa saja target sasaran informasi Anda. Contoh seperti para opinion leader, selebgram, youtuber, atau konsumen.
Keenam, apa yang kita tanamkan tadi pelan-pelan jadikan sebagai kepercayaan atau kebiasaan atau kebutuhan publik atau konsumen sehari-hari. Contoh seperti air mineral, orang sudah terbiasa menyebut Aqua dibanding air mineral, sehingga dapat disimpulkan bahwa Aqua telah menjadi top of mind oleh masyarakat.
Terakhir, ketujuh, monitor dampak dari informasi tersebut. Evaluasi apa saja yang sudah kita lakukan, misalnya berdasarkan hasilnya, metriknya, atau data lainnya setelah informasi pemasaran tadi dijalan. Misalnya melalui data analitik atau data penjualan produk.
Oleh:
Adhi Murti Citra Amalia S.Ant., M.Med.Kom.
Sumber:
Punet Singh Bhatia. (2020). Social media and Mobile Marketing Strategy. Wiley. New Delhi. ISBN: B07RB9TNNY.