Digital Models dalam Digital Marketing 

Dunia bisnis terus berevolusi dan berkembang, terutama dengan semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi. Model bisnis dan pemasaran yang sebelumnya dijadikan acuan tidak bisa lagi sepenuhnya berlaku. Beberapa model digital yang muncul pada era digital decade ini penting untuk dipahami dan dikenali untuk dapat menciptakan strategi pemasaran digital yang sesuai. Model tersebut terkait dengan proses bisnis antara organisasi/perusahaan dan stakeholdernya. 

Perubahan juga terjadi di sisi market atau customers yang lebih banyak terjadi di dunia online. Selain itu, value chains dan channel distribusi baru pun terbentuk dengan adanya jaringan baru. Beberapa model yang muncul antara lain model online revenue, model intermediary, model atribusi, model komunikasi, model proses pembelian pelanggan, model media sosial, model loyalitas, dan masih banyak lagi. Semua model tersebut telah mempertimbangkan elemen maupun bentuk baru dari model bisnis maupun pemasaran digital. 

Sebagai contoh, model atribusi mempertimbangkan cara atau langkah yang ditempuh pelanggan dalam membeli produk yang berbeda. Dengan kata lain, setiap pelanggan dapat berinteraksi dengan touchpoint yang berbeda. Oleh karena itu, untuk masing-masing jalur atau brand/product touchpoint yang dapat diidentifikasi oleh bisnis, perlu diberikan atribut atau nilai yang berbeda untuk mengetahui jalur mana yang paling berpotensi memberikan konversi dari para pelanggan. Jalur yang memiliki nilai paling tinggi dapat difokuskan untuk strategi pemasaran brand atau produk. 

Sedangkan untuk strategi media sosial akan bergantung pada platformnya. Perlu diketahui bahwa mayoritas pengguna media sosial (90%) adalah lurkers atau pengguna yang hanya melihat-lihat tanpa memberi kontribusi aktif, sehingga penting bagi brand untuk meningkatkan keinginan berkontribusi tersebut melalui pembentukan sense of community dalam media sosialnya dengan strategi konten yang menarik dan berkesan. Brand juga perlu memahami motivasi konsumen dalam menggunakan media sosial selain mengekspresikan brandingnya. Elemen lain seperti brand advocates yang saat ini juga popular digunakan dapat menjadi faktor yang dapat dipertimbangkan dalam memaksimalkan model media sosial bagi brand untuk meningkatkan eksposur dan nilainya di mata publik. 

 

Referensi: 

Dave Chaffey & Fiona Ellis-Chadwick. (2019). Digital Marketing Strategy, Implementation and Practice. 07th Edition. Pearson. ISBN: 9781292241593

Penulis:
Anindya Widita