Cara Membuat Objectives II
Kemudian bagaimana caranya membuat objectives yang baik? Terdapat 6 poin yang bisa kita terapkan sebagai berikut:
- Pertama, menggunakan kata ‘to’ atau untuk. Ini untuk menandakan bahwa ada janji (promises) yang diberikan dalam objectives.
- Kedua, menggunakan ‘active verb’ atau kata kerja aktif. Contohnya seperti mendapatkan, meningkatkan, memperbaiki, dsb. Ini untuk menunjukkan bahwa ada hasil spesifik yang akan dicapai.
- Ketiga, mengandung ‘measurable outcome’ atau hasil yang bisa diukur. Hasil ini harus memiliki kriteria atau teknik pengukuran tertentu, contohnya seperti jumlah pengunjung event atau jumlah penonton iklan di social media.
- Keempat, menyasar pada ‘target public’ yang relevan dan spesifik. Contoh, misalnya seperti laki-laki atau perempuan, mahasiswa atau karyawan, status sosial ekonomi menengah ke atas atau menengah ke bawah, dan lain sebagainya.
- Kelima, memiliki ‘amount of change’, atau jumlah dari perubahan yang diharapkan. Jika sebelumnya sudah disebutkan bahwa hasil objectives ini diukur dari jumlah tertentu seperti jumlah pengunjung event atau jumlah penonton iklan, selanjutnya tugas kita untuk menentukan berapa tingkat perubahan yang diharapkan dari jumlah tersebut. Contoh, seperti 5000 pengunjung event atau 50.000 jumlah penonton iklan. Pertanyaan yang seringkali muncul kemudian, berapakah angka yang ideal dalam objectives ini? Jawabannya adalah angka ini harus menunjukkan perubahan yang signifikan, tetapi tetap realistis. Jika kita menetapkan angka terlalu rendah, ia tidak akan menunjukkan perubahan apa-apa. Tetapi jika angkanya terlalu tinggi, maka tidak akan bisa kita capai dan berujung pada kegagalan campaign.
- Keenam, memiliki ‘deadline’ atau tenggat waktu. Contoh, misalnya campaign ini objectives-nya dapat tercapai dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan seterusnya.
Penulis: Adhi Murti Citra Amalia