Pentingnya Penguasaan Skill Digital Pada Pelaku UMKM di Malang

Industri mikro kecil menengah (UMKM) terus mengalami peningkatan jumlah. Menurut data dari Pemerintah Kota Malang Bagian UMKM, berbagai upaya-upaya pengembangan dan dukungan bagi UMKM digerakkan pemerintah dan jajaran korporasi pendukung lainnya. Sebagai contoh, workshop literasi keuangan, rencana marketplace khusus untuk produk UMKM, pembekalan skill, bimbingan teknis (Pemerintah Kota Malang, 2021), serta bantuan tunai (BLT) (Ardiansyah, 2020). 

Menurut data dari laporan digital di Indonesia oleh Hootsuite & We Are Social (Kemp, 2022), Whatsapp, Instagram, dan Facebook menjadi media yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022 dan mayoritas pengguna menggunakan aplikasi mobile untuk berbelanja online. Sedangkan salah satu alasan utama menggunakan media sosial yaitu untuk mencari produk atau servis yang mereka butuhkan atau ingin beli. Hal tersebut tentunya menunjukkan besarnya peluang bisnis dan market di platform online yang harus dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis, termasuk UMKM di Malang. 

Dengan menjamurnya segala brand yang ditawarkan di berbagai media online, tantangan  untuk dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat tentunya meningkat. Pemasaran media sosial yang strategis dianggap penting oleh Vinerean (2017) terutama dalam kaitannya dengan menyediakan value atau nilai bagi audiens dan memberi peluang terjadinya percakapan dua arah antar pelaku usaha dan audiensnya. Salah satu contoh untuk menyiasatinya adalah menggunakan kembali konten yang pernah dibuat untuk promosi selanjutnya dengan memoles kembali konten tersebut agar lebih relevan atau sesuai konteksnya. 

Pandemi Covid-19 ini tentunya memberi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM. Sebagai contoh, perilaku konsumen yang sebelumnya dapat melakukan transaksi di toko atau outlet, bergeser menjadi transaksi online, baik melalui marketplace maupun media online lainnya karena adanya pembatasan mobilitas dan operasional. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan penguasaan skil digital semakin meningkat bagi para pelaku UMKM di Malang, khususnya bagi yang belum memiliki aktivitas digital atau belum aktif melakukan aktivitas bisnis melalui media digital. 

Meskipun rata-rata  pelaku UMKM sudah memiliki akun media sosial, yang terjadi seringkali pada kasus UMKM di Kota/Kabupaten Malang adalah kesulitan dalam me-manage halaman atau akun tersebut,  sehingga upaya promosi maupun branding yang semestinya dilakukan untuk menjangkau publik yang lebih luas tidak dapat maksimal dilakukan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya optimalisasi platform digital untuk memaksimalkan usaha mereka. Masalah yang saat ini dihadapi para pelaku UMKM tersebut akan  dibahas di artikel selanjutnya.

Referensi 

Ardiansyah, M. N. (2020, September 7). Ribuan UMKM di Kota Malang Daftar BLT Rp 2,4 Juta dari Pemerintah. https://www.timesindonesia.co.id/read/news/295189/ribuan-umkm-di-kota-malang-daftar-blt-rp-24-juta-dari-pemerintah  

Kemp, S. (2022, February 15). Digital 2022: Indonesia. https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia 

Pemerintah Kota Malang. (2021b). https://malangkota.go.id/tag/umkm/ 

Vinerean, S. (2017). Importance of strategic social media marketing. Expert Journal of Marketing, 5(1), 28-35 

Penulis:
Anindya Widita