Uses and Gratification Theory Part III

Selain itu, Katz Gurevitch & Haas juga menyusun kebutuhan akan media yang dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

  • Kognitif, atau kebutuhan akan memperoleh informasi, pengetahuan, dan pemahaman. Contoh: Konten tutorial memasak di YouTube.
  • Afektif, atau kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman emosional, menyenangkan, atau estetik. Contoh: Film komedi Jackie Chan.
  • Integrasi personal, atau kebutuhan untuk meningkatkan kredibilitas, kepercayaan diri, dan status. Contoh: Video table manner di TikTok.
  • Integrasi sosial, atau kebutuhan untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman, dan lainnya. Contoh: Email, chatroom.
  • Pelepasan ketegangan, atau kebutuhan untuk melarikan diri/mengalihkan diri dari rutinitas/masalah hidup sehari-hari. Contoh: TV, film, video, radio, internet.

Kedua, individu adalah satu-satunya orang yang dapat memutuskan media mana yang mereka pilih, mana yang membuat mereka puas dan mana yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Contohnya apabila kita kembalikan pada kasus Mawar tadi, Mawar mungkin dapat terpengaruh oleh ajakan temannya dalam menonton bioskop. Tapi pada akhirnya hanya Mawar yang bisa mengambil keputusan akan tetap di rumah saja dengan film/serial Netflixnya atau pergi menonton bioskop bersama teman-temannya.

Ketiga, media akhirnya harus berkompetisi dengan media-media lainnya untuk mendapatkan perhatian dari individu. Media dituntut untuk dapat memberikan kepuasan atau memenuhi kebutuhan dari para individu ini untuk dapat dipilih oleh mereka.

 

Sumber :

https://www.republika.co.id/berita/o0vsw59/nasib-televisi-di-era-internet

Richard West, L.H. (2012). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. Mc Graw Hill.