Uncertainty Reduction Theory Part I

Uncertainty Reduction Theory (URT), atau Teori Pengurangan Ketidakpastian ditemukan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Teori ini menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi adanya ketidakpastian ketika dua orang asing atau lebih bertemu dan terlibat dalam suatu pembicaraan untuk pertama kalinya.  

Sebagai contoh ketika seorang PR perusahaan bertemu dengan calon klien baru untuk pertama kalinya guna mempresentasikan project sponsorship perusahaan. Tentu masing-masing pihak akan merasa kurang nyaman dan saling bertanya-tanya tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bukan?  

Berger dan Calabrese mengemukakan bahwa ketika orang asing bertemu, fokus utama mereka adalah mengurangi tingkat ketidakpastian dalam situasi tersebut, karena ketidakpastian menyebabkan ketidaknyamanan. Selain itu, mereka juga berusaha untuk memahami dan memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.  

Manusia dapat mengalami ketidakpastian dalam dua level yang berbeda, yaitu: 

  1. Cognitive Uncertainty (Ketidakpastian Kognitif) : Mereka tidak yakin apa yang mereka pikirkan tentang orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.  
  2. Behavioral Uncertainty (Ketidakpastian Perilaku) : Mereka tidak yakin bagaimana harus berperilaku atau bagaimana orang lain akan berperilaku. Perilaku ini mencangkup verbal dan non verbal.

 

Oleh:  

Adhi Murti Citra Amalia H., S.Ant., M.Med.Kom. 

Sumber:  

West & Turner. (2009). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. Mc-Graw-Hill. New York.