Political Marketing and Social Media
Gabriella Sagita Putri
Dinamika politik dan media sosial saat ini menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Beragamnya wacana politis terkait kebijakan pemerintah pusat sampai daerah muncul menjadi bahan diskusi hampir di semua media sosial platform.
Twitter menjadi salah satu platform yang selalu ramai dengan banyak perbincangan dan diskusi terkait berbagai isu yang menjadi perbincangan public. Twitter dengan segala fitur yang disediakan seperti tweet dan komen menjadi representasi ruang publik dalam digital society. Karakter twitter yang sangan interaktif dan real time dalam menyampaikan informasi telah mengubah cara masyarakat menyerap dan menerima informasi, selain itu adanya ruang yang memudahkan public untuk memberikan feedback dan membuat ruang diskusi menjadikan twitter sebagai ruang diskusi public.
Penjelasan singkat diatas merupakan salah satu contoh bagaimana aktivitas politik saat ini tidak bisa dipisahkan dari media sosial. Media sosial menjadi wadah untuk mengarahkan opini public melalui wacana yang dilempar oleh media atau pihak yang memiliki kepentingan. Jika media sosial telah menjadi wadah dalam aktivitas politik untuk mencari dukungan public, bagaimana kah cara yang paling sederhana membangun strategi kampanye politik menggunakan media sosial?
- Bangun Social Engagement melalui konten live video
Konten live video menjadi alternatif untuk melakukan siaran berupa audio visual, fitur live video menjadi ruang untuk membangun interaksi dengan konstituen dan public secara real time. Live video juga dapat dimanfaatkan politisi untuk melakukan konfirmasi secara langsung atas pertanyaan yang seringkali menimbulkan pro dan kontra public.
- Gunakan Media Sosial untuk membangun awareness
Dalam menggunakan media sosial sebagai salah satu aktivitas political marketing, politisi harus proaktif jika terjadi miss-leading information. Hal tersebut secara tidak langsung akan memberikan dampak pada awareness yang dibangun oleh politisi atau organisasi politik.
- Pilih Platform Media Sosial sesuai khalayak sasaran
Twitter dan Facebook menjadi dua platform yang paling favorit digunakan sebagai media komunikasi politik, karena kedua platform tersebut secara segmentasi dan targeting dari Facebook dan Twitter banyak digunakan oleh generasi Y ke atas. Namun saat ini jika ingin menyusun kampanye politik yang menyasar generasi Z, bisa menggunakan TikTok.
Kesimpulan singkat terkait kaitan aktivitas political marketing dan media sosial adalah tidak ada penggunaan satu platform saja dalam aktivitas politik, sangat dimungkinkan menyusun strategi secara integrated ke dalam beberapa plarform untuk menjangkau lebih banyak audience