Stories

What our alumni says.

Cerita Student Mobility, by. Audrey

Pada kesempatan ini saya mengambil furniture sebagai pendalaman pembelajaran saya. Selama saya mengikuti mobility ini, awalnya sulit untuk berbaur dengan teman lainnya karena via daring saja. Namun setelah seminggu lebih mengikuti perkuliahan, saya bisa berbaur dengan mereka. Untuk pelajarannya, saya bisa mengikutinya dengan sangat baik dan bisa mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Menurut saya mobility tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasanya, karena hanya via daring, namun saya bisa mendapat teman baru pada mobility ini. Pesan saya, yaitu semoga kedepannya mobility diadakan via tatap muka supaya lebih nyaman dalam berbaur maupun pembelajaran prakteknya. Dan juga mobility ini harus terus berjalan programnya, serta bagi yang memilih untuk mobility semoga bisa mendapatkan pengalaman yang baru juga tentunya. Yang memotivasi saya untuk mengambil mobility di Jakarta sebetulnya dari saya sendiri, karena saya ingin mencoba hal baru, dan dari pengalaman kakak tingkat saya sebelumnya juga baik, jadi saya semakin termotivasi untuk mencobanya. Untuk yang bimbang memilih apakah akan melanjutkan perkuliahan biasa atau mobility, sebaiknya melihat ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang ingin dilakukan dan apakah jurusan di mobility cocok atau tidak. Selain itu juga perlu memikirkan kedepannya, apakah nantinya ini akan berguna bagi dirinya sendiri, dan sesuai dengan passionnya
Read more

Cerita Student Mobility Binusian 2023

Dari Nadia, Audrey, Bertrand dan Vando 1. Nadia Cecillia br.Hutabarat Saya mengikuti program mobility ke Jakarta karena dari awal saya tertarik pada program ini sejak SMA. Keinginan saya untuk mempelajari kultur maupun ilmu di luar Malang, kota kelahiran dan dimana saya dibesarkan, sangatlah kuat. Saya yakin bahwa setiap dari Binusian ingin menjadi seorang entrepreneur sukses, maka dari itu saya rasa mobility ke Jakarta merupakan salah satu cara untuk mengembangkan ilmu, pengalaman, maupun mencari relasi sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan apa yang saya dapat di kampus Malang. Kesan saya saat sudah melalui beberapa minggu kuliah dengan dosen maupun teman baru di Jakarta, saya sudah mempelajari ilmu baru yang belum saya dapatkan di kampus Malang. Beberapa matkul sedikit berbeda dan secara tidak langsung hal ini membantu saya untuk berkomunikasi dengan teman baru dalam hal tugas maupun obrolan singkat tentang gambaran kampus disana. Pada awal pertemuan di zoom karena masih masa pandemi, saya merasa langsung diterima dengan baik disini. Tidak lupa saya mengambil bagian dalam organisasi sebagai aktivis himpunan mahasiswa untuk menambah pengalaman dan mengembangkan soft skill saya yang sebelumnya sudah saya dapatkan di BINUS @Malang sebagai Bendahara Divisi Dana Usaha pada INSIGHT Federation (Himpunan Mahasiswa jurusan Desain Interior BINUS @Malang). Saya berpesan kepada teman-teman kampus Malang angkatan di bawah saya mulai dari 2024 ke bawah untuk tidak ragu mengambil program ini. Menurut saya, program mobility sangatlah menguntungkan bagi mahasiswa karena pencapaian pengalaman, ilmu baru dari kultur sampai mata kuliah, dan relasi yang tidak terbatas di satu tempat.   2. Audrey    Pada kesempatan ini saya mengambil furniture sebagai pendalaman pembelajaran saya. Selama saya mengikuti mobility ini, awalnya sulit untuk berbaur dengan teman lainnya karena via daring saja. Namun setelah seminggu lebih mengikuti perkuliahan, saya bisa berbaur dengan mereka. Untuk pelajarannya, saya bisa mengikutinya dengan sangat baik dan bisa mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Menurut saya mobility tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasanya, karena hanya via daring, namun saya bisa mendapat teman baru pada mobility ini. Pesan saya, yaitu semoga kedepannya mobility diadakan via tatap muka supaya lebih nyaman dalam berbaur maupun pembelajaran prakteknya. Dan juga mobility ini harus terus berjalan programnya, serta bagi yang memilih untuk mobility semoga bisa mendapatkan pengalaman yang baru juga tentunya. Yang memotivasi saya untuk mengambil mobility di Jakarta sebetulnya dari saya sendiri, karena saya ingin mencoba hal baru, dan dari pengalaman kakak tingkat saya sebelumnya juga baik, jadi saya semakin termotivasi untuk mencobanya. Untuk yang bimbang memilih apakah akan melanjutkan perkuliahan biasa atau mobility, sebaiknya melihat ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang ingin dilakukan dan apakah jurusan di mobility cocok atau tidak. Selain itu juga perlu memikirkan kedepannya, apakah nantinya ini akan berguna bagi dirinya sendiri, dan sesuai dengan passionnya.   3. Alouyxius Bertrand Cleviandro Motivasi saya untuk mengambil program mobility adalah menambah wawasan serta relasi. Selain itu, saya juga percaya bahwa saya harus keluar dari zona nyaman saya, pergi ke lingkungan baru dan beradaptasi dengan teman-teman baru selain itu juga merasakan keragaman budaya. Saat ini, saya merasa sangat disambut dengan teman-teman di Jakarta. Pada awalnya, saya kira teman-teman dari Jakarta akan cuek kerena adanya perbedaan budaya atau sudah memiliki pertemanannya sendiri, tetapi ternyata tidak begitu. Saya dan teman-teman dari Jakarta juga saling melengkapi semisal saya tidak menguasai matkul A, teman dari Jakarta dapat menjelaskannya kepada saya, begitu juga sebaliknya. Dosen di Jakarta pun juga sangat menyambut saya dengan baik, bahkan beberapa dosen sangat peduli dengan kami mahasiswa mobility. Dosen juga tidak-membedakan kami mahasiswa mobility dengan teman-teman Jakarta, sehingga banyak juga memberikan saran yang membantu saya berkembang.   4. Ganavando Elyong Kesan selama saya mengikuti mobility sangat menyenangkan dikarenakan teman-teman disana saling membantu,dan juga para dosen saling memperhatikan semua mahasiswa dengan baik Dengan adanya teman saling membantu dan para dosen saling memperhatikan mahasiswa semuanya membuat saya untuk menambah wawasan/pengetahuan. Supaya mendapat suasana baru,dan lebih mandiri dalam hal apapun.
Read more