Menentukan Masalah dalam Penelitian (2)

Setelah sebelumnya membahas mengenai penentuan topik untuk bisa menentukan masalah, kini pembahasan akan beralih pada perumusan masalah yang baik dan layak untuk dikaji. Menulis rumusan masalah tak ubahnya menuliskan apa yang menjadi perhatian, atau rasa penasaran penulis atas masalah yang telah dipilih. Pada beberapa kasus, mahasiswa masih kebingungan dalam menulis rumusan masalah. Tak jarang menuliskan dua hal yang berbeda dan tidak berkaitan dalam rumusan masalah. Ini akan menyulitkan penulis sendiri manakala tidak bisa menyusun rumusan masalah yang koheren dan memiliki korelasi. Biasanya situasi ini terjadi pada peneliti atau penulis pemula.

Bagi peneliti atau penulis pemula hendaknya memahami bagaimana ciri-ciri pertanyaan dalam rumusan masalah yang buruk dan baik. Agar tidak keabsahan masalah yang dikaji juga valid dan benar. Adapun ciri-ciri pertanyaan yang buruk adalah:

  1. Tidak ilmiah, tidak terukur dan tidak bisa diuji secara empiris, contohnya: apakah kemiskinan disebabkan karena faktor nasib?
  2. Terlalu umum, contohnya: sejauh mana hubungan antara cantik dan putih bagi seorang wanita?.
  3. Tidak jelas, contohnya: apakah komunikasi menyebabkan kesalahpahaman?
  4. Berupa sekumpulan variable, contohnya: sejauh mana hubungan antara pengetahuan media dengan bijak bermedia.

Kemudian untuk ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah

  1. Jelas, cotohnya Strategi komunikasi mahasiswa asing dalam beradaptasi di lingkungan belajar Universitas XXX. Bisa dilihat bahwa jelas tujuannya adalah untuk melihat strategi komunikasi, maka kajian dan analisis nantinya akan menitik beratkan pada strategi komunikasi
  2. Fokus, bila kita amati dari contoh di atas maka fokusnya adalah pada mahasiswa asing terkait strategi komunikasinya. Maka data yang akan diambil nantinya adalah mengenai strategi komunikasi para mahasiswa asing tersebut.
  3. Empirik, bahwa rumusan masalah yang ditulis bisa diukur dan diuji kebenarannya. Contoh dia atas bisa diukur kebenarannya sebab memiiliki fokus dan kejelasan masalah, teori serta metode yang akan digunakan yaitu mengenai strategi komunikasi.
  4. Memuat terminology akademik[1].

Apabila rumusan pertanyaan telah ditentukan sebagaimana ciri-ciri pertanyaan yang baik yang sudah dirangkum di atas, barulah penulisan judul dapat dilakukan. Judul adalah representasi dari pertanyaan dalam rumusan masalah. Sehingga mahasiswa tidak perlu bingung terlebih dahulu menentukan judul dari kajiannya. Karena tak jarang Ketika menuliskan judul terlebih dahulu, masalah dan pertanyaan yang diangkat justru tidak berkaitan dengan judul yang ditulis. Tentukan terlebih dahulu rumusan masalah agar mudah utuk menuliskan judul. Hindari kebiasaan menuliskan judul terlebih dahulu sebelum mengetahui pertanyaan dari permasalahan yang akan dikaji.

Referensi

[1]         B. Suyanto, “Menetapkan Fokus dan Merumuskan Masalah yang Layak untuk Diteliti,” in Metode Penelitian Sosial, 1st ed., B. ; S. Suyanto, Ed. Jakarta: Pranada Media Group, 2004, pp. 17–27.

Yanuarita Kusuma