Mengulik Paradigma Feminisme yang Masih rancu di Kalangan Netizen

Feminism atau Feminisme adalah pemahaman mengenai kesetaraan, keadilan, dan perjuangan kaum perempuan dalam menuntut emansipasi. Para pejuang Feminisme atau yang biasa disebut kaum feminis ini berusaha untuk menuntut persamaan hak antara kaum pria dan perempuan sepenuhnya. Mereka menuntut persamaan hak sepenuhnya ini diawali karena adanya ketimpangan sosial / peran wanita dalam kehidupan masyarakat. Yuk! Simak lebih dalam mengenai paradigma feminisme agar tidak ada lagi ketimpangan gender dalam masyarakat.

Para pejuang feminism menuntut hak yang sama dengan laki – laki dikarenakan mereka merasa direndahkan, diremehkan, dan dianggap tidak memiliki power dalam hal apapun. Mereka menginginkan kesetaraan tentang apa yang dilakukan pria juga terkadang bisa dilakukan oleh wanita. Para wanita yang memperjuangkan feminism merasa bahwa wanita/perempuan dalam masyarakat dianggap lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan pria, wanita sering dianggap sebagai “pelayan” dalam hal positif maupun negatif,

Membahas tentang feminisme ini memang tidak akan ada habisnya, apalagi dikalangan warganet. Di Indonesia, pemahaman tentang gerakan/ideologi ini masih rendah dan memerlukan pengertian yang lebih dalam lagi dikarenakan masyarakat masih beranggapan bahwa wanita tidak bisa sederajat dengan pria. Bagi wanita, gerakan feminism ini dapat membantu mereka untuk bisa mendapatkan Pendidikan dan Karier sesuai dengan yang diinginkan,

Gerakan feminisme itu memang menginginkan adanya kesetaraan gender tetapi bukan berarti wanita ingin menjadi pria, sebagai wanita, mereka hanya ingin mendapatkan keadilan dan kehormatan yang diberikan dunia kepada para pria. Tidak hanya dalam dunia pekerjaan, pendidikan, berumah tangga, kaum wanita juga ingin mendapatkan kebebasan baik dalam berpakaian, berpenampilan, maupun menjalani kehidupan sehari – hari.

Banyak warganet yang masih miskonsepsi antara kesetaraan gender dan feminisme, bahkan mereka tidak benar – benar mengerti arti dari feminisme itu sendiri. Memang kedua hal ini terdengar seperti sama namun sebenarnya ini jauh berbeda. Kesetaraan gender itu melibatkan kegiatan sehari – hari sedangkan, feminisme lebih mengarah ke women power atau wanita juga memiliki kekuatan untuk melakukan apa yang biasa menjadi tuntutan seorang pria ( pendidikan yang tinggi, penghasilan, pekerjaan). Ya bukan berarti adanya kesetaraan gender itu pria boleh memukul wanita ya, itu namanya kalian sudah menormalisasikan kekerasan!

Apa sih yang menjadi fokus feminisme saat ini?

Seiring berkembangnya waktu, kaum feminisme ini terus melakukan gerakan agar dapat mencapai kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupannya. Seperti yang kita bisa lihat masih banyak aksi demo pada saat hari perempuan internasional, banyak wanita yang membawa papan tulisan sebagai gambaran betapa wanita ini dipandang lemah dimata dunia maupun masyarakat.

Tidak hanya dalam lingkungan masyarakat umum, biasanya hal ini dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Mereka orang tua yang mempunyai anak perempuan memilki rasa takut yang lebih besar dibandingkan dengan anak laki – laki. Pernah ga sih kalian mendengar kalimat “Ya kamu kan perempuan, makanya kami sebagai orang tua lebih khawatir kalau kamu laki-laki juga terserah kamu mau ngapain.” atau “karena kamu perempuan makanya kami lebih menjaga kamu.” Sebagai orang tua hal tersebut memanglah wajar, tetapi mereka tumbuh menjadi seorang wanita yang merasa dirinya tidak mendapatkan keadilan sebagaimana anak laki – laki diperlakukan.

Maka dari itu para wanita yang memperjuangkan feminisme sangat bertekad untuk mencapai hak – hak yang seharusnya mereka dapatkan sehingga para perempuan bisa mendapatkan perlakuan yang adil dan semestinya. Jadi, buat para warganet yang masih menganggap bahwa feminisme ini untuk menyingkirkan posisi laki – laki. Itu salah ya netz!

 

Photo by Jana Shnipelson on Unsplash

Jennifer Slavina