Politik, Pemilu 2024 dan Perkembangan Media

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sangat berkaitan dengan praktik politik di Indonesia. Sistem politik di Indonesia yang demokratis mendorong tiap politisi untuk memanfaatkan teknologi yang ada saat ini untuk lebih dekat dengan rakyat. Praktik komunikasi politik di era digital ini dapat menjangkau area masyarakat yang lebih luas dengan pemanfaatan jaringan internet termasuk media sosial yang saat ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat dari penjuru daerah.

Komunikasi politik memanfaatkan teknologi ini dengan membuat kegiatan sosialisasi politik maupun kampanye sebagai keperluan politisi untuk meningkatkan image dalam pemilihan nanti. Media sosial digunakan sebagai wadah untuk menampung aspirasi rakyat yang sering dijumpai pada kolom komentar akun seorang politisi maupun akun pribadi. Aspirasi inilah nantinya yang akan digunakan oleh calon politisi untuk mengaitkan dengan program apa yang akan dijalankan ke depannya. Perkembangan teknologi ini dapat dikategorikan lebih efektif apabila dibandingkan dengan 20 tahun lalu yang masih mengandalkan koran, radio, surat kabar, televisi, dan lain-lain. Hal ini juga didukung dengan banyaknya pemilih baru yang masih berusia remaja yang lebih banyak menghabiskan waktunya di media sosial.

Strategi Kampanye Dalam Ranah Digital

Strategi kampanye dengan memanfaatkan era digital inilah yang dapat mendorong masyarakat untuk terpengaruhi dari beberapa konten yang diunggah dalam akun calon politisi tersebut. Media memiliki beberapa kelebihan dalam pelaksanaan kampanye seperti: memperluas akses memperoleh informasi, memiliki kecepatan perkembangan dan penyebaran, dan menembus batas wilayah, ruang dan waktu. Marshall McLuhan mengemukakan kondisi dunia sebagai “the global village” yang artinya media baru seperti internet, telah mengubah cara berpikir manusia. Selain itu, menurut Hafied Cangara mengemukakan bahwa para teknolog idealis yang mengembangkan internet yakin bahwa kehadiran media baru berupa internet dengan cepat akan menyebarluaskan nilai-nilai baru untuk memperkuat demokrasi ke seluruh dunia terutama dalam membangun pemerintahan yang lebih transparan.

Masa jabatan presiden yang segera berakhir membuat Indonesia harus memilih calon presiden lagi ke depannya di tahun 2024. Nama-nama dan calon yang sudah ditentukan mulai mencari taktik untuk mendapatkan suara dengan mendekatkan dirinya pada rakyat. Perkembangan teknologi mempengaruhi sebuah komunikasi yang terjadi antara masyarakat dan paslon yaitu dengan munculnya akun-akun di media sosial yang digunakan untuk wadah membentuk image dan menaikkan citra seseorang. Media sosial digunakan oleh paslon untuk mengkampanyekan program yang akan dijalankan apabila berhasil terpilih menjadi presiden di 2024 nantinya. Sebagai negara demokratis, pemilihan presiden di Indonesia dihitung berdasarkan voting yang dikumpulkan dari hasil suara terbanyak rakyat pada paslon. Sebagai negara dengan sistem demokrasi, kampanye politik dinilai sangat penting untuk memperkenalkan visi misi paslon kepada masyarakat dan sarana untuk mendekatkan diri dengan rakyat.

Perkembangan media digital saat ini tentu juga dapat membantu pemerintah dalam melakukan pemantauan terhadap hasil perolehan suara sehingga mengurangi kecurangan yang dapat terjadi. Media juga dapat dijadikan sebagai perkiraan suara masyarakat terhadap paslon dengan konten yang diberikan. Kampanye politik menggunakan akun media sosial ini sering ditemukan terlebih lagi di zaman masyarakat yang senang menggunakan platform tiktok. Platform ini sering digunakan calon politisi memberikan konten seperti: berbagi, turun langsung ke desa, dan hal lainnya yang dekat dengan masyarakat. Hal inilah yang menciptakan dan mendorong masyarakat memiliki simpati terhadap calon politisi tersebut.

Pentingnya Literasi Digital Bagi Masyarakat

Teknologi komunikasi dan informasi semakin hari semakin berkembang dengan adanya penambahan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai masyarakat yang bijak akan literasi digital, hal ini harus digunakan sebaik mungkin untuk keperluan yang positif. Teknologi yang semakin berkembang bisa membawa pengaruh positif maupun negatif tergantung bagaimana penggunaannya. Dalam ranah politik, teknologi dapat memberikan keuntungan apabila digunakan dengan baik dan benar. Masyarakat juga dapat memilah mana hal yang baik dan buruk dengan berita-berita yang ada pada media sosial. Akan tetapi, teknologi yang semakin canggih juga dapat membawa ke dalam pengaruh negatif seperti isu-isu politik yang menciptakan konflik atau perpecahan.

Masyarakat yang kurang bijak dalam penggunaan media sosial dapat berkaitan dengan hukum apabila melakukan penyalahgunaan terhadap teknologi khususnya dalam ranah politik. Masyarakat yang sering membuat isu hoax dan memprovokasi tentunya dapat berurusan dengan undang-undang terkait penyalahgunaan media sosial atau UU ITE. Sebagai generasi penerus bangsa yang harus melek akan teknologi, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial terutama di usia pemilih pemula. Perkembangan media sosial dapat kita gunakan sebagai wadah untuk melihat dan memilih siapa yang nantinya akan kita pilih untuk memimpin negara.

References:
Waluyo, D. (2019). PEMAHAMAN DAN PRAKTIK KOMUNIKASI POLITIK PADA ERA DIGITAL. Diakom: Jurnal Media Dan Komunikasi2(2), 160-167.
Kamil, S. U. R., & Aprina, M. P. (2020). Komunikasi, Pembangunan, dan Media. Komunika. Kendari.
Fatimah, S. (2018). Kampanye sebagai Komunikasi Politik. Resolusi: Jurnal Sosial Politik1(1), 5-16.

 

Photo by Tim Mossholder on Unsplash
Rahma Aura Nirmala