Perlukah Pembatasan Penggunaan Gadget pada Anak dibawah Umur?
Gadget kini sudah menjadi salah satu hal terpenting yang tidak boleh tertinggal. Hampir keseluruhan aktivitas saat ini terhubung pada gadget. Banyaknya platform pendukung yang membantu sebagian besar orang untuk saling melakukan komunikasi terutama jarak jauh. Tak jarang saat ini banyak masyarakat yang memilih untuk menghabiskan waktunya di depan layar seharian. Penggunaan gadget yang berlebih inilah yang memberikan efek buruk bagi tubuh terutama bagi kesehatan.
Salah satunya pada anak yang masih dibawah umur, platform media sosial yang menjadi salah satu fungsi gadget tentu menjadi hal yang paling sensitif dan berbahaya. Pasalnya, masih banyaknya konten yang dinilai kurang pantas untuk ditonton oleh anak dibawah umur. Dalam platform media sosial tentu memiliki efek yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Di usia anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, kemungkinan untuk ia meniru apa yang ia lihat masih sangat dapat terjadi.
“Internet adalah sesuatu yang menarik ya, kita bisa melakukan banyak hal, tapi juga membutuhkan kematangan untuk menghadapi risiko yang mungkin muncul”, tutur psikolog Agstried. Tumbuh kembang anak perlu didampingi oleh pengawasan orang tua secara ketat karena dapat mempengaruhi sikap dan karakter anak kedepannya.
Menurut Hikari Takeuchi, seorang profesor muda dari Tohoku University Jepang yang menulis Impact of Videogame Play on The Brain’s Microstructural Properties: Cross-sectional and Longitudinal Analyses yang dirujuk oleh Aric Sigman, seorang psikolog Amerika Serikat yang menulis tentang SDD, bermain games selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan neuro adaptation (adaptasi saraf) dan neural structural changes (perubahan struktur di daerah saraf) yang terkait dengan kecanduan. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebih pada anak tentu akan menciptakan karakter anak yang kurang peduli akan lingkungan sosial. Apabila anak lebih memilih bermain gadget, tentu akan membuat ia lebih malas untuk berkumpul bersama temannya diluar rumah dan lebih memilih membuka platform hiburan yang ada pada gadget seperti: youtube, tiktok, instagram, dan lain sebagainya.
Pembatasan gadget ini merupakan hal yang paling penting untuk dipertimbangkan kembali bagi orang tua kepada anak. Anak dapat melakukan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan gadget. Orang tua dapat mengenalkan anak untuk misalnya: belajar mewarnai, menggambar, membaca buku, olahraga, berkebun dan lainnya.
Berikan waktu untuk anak dapat mengeksplor gadget dengan seminimal mungkin dan tentunya masih dengan pengawasan. Pembatasan waktu anak dalam bermain gadget ini tentu juga digunakan agar anak bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Gimana nih menurut Binusian, apakah perlu untuk memberikan batasan waktu anak dalam bermain gadget?