Bentang alam Indonesia yang indah akan selalu diikuti oleh potensi bencana yang patut membuat kita resah. Dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, Badan Informasi Geospasial mencatat terjadi 144 letusan gunung api. Di tahun 2022 sendiri, terjadi 17 gempa bumi di wilayah Indonesia, termasuk gempa Cianjur.

Ini ada kaitannya dengan lokasi negara yang di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api. Ring of Fire atau cincin api yang memiliki 450 gunung berapi aktif dan tidak aktif yang membentuk setengah lingkaran, atau tapal kuda. Areanya berada di sekitar lempeng Laut Filipina, Lempeng juan de fuca, Lempeng pasifik, Cocos, dan Lempeng Nazca.

Sekitar 90% dari semua gempa yang terjadi di dalam cincin api. Negara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Jepang, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji, dan banyak masih banyak lagi rentan mengalami gempa karena berada di kawasan cincin api.
Jadi, lempeng tektonik bergerak tidak henti di atas lapisan batuan yang sebagian padat dan sebagian cair. Saat lempeng bertabrakan atau bergerak yaitu, Bumi ikut bergerak. Pegunungan seperti Andes di Amerika Selatan dan juga Rocky di Amerika Utara, serta gunung berapi lainya terbentuk melalui tumbukan lempeng tektonik tersebut.

Banyak sekali gunung berapi di cincin api tercipta melalui proses yang disebut sebagai subduksi yang sebagian besar zona subduksi di Bumi berada di area Ring of Fire atau yang dikenal cincin api.  Subduksi ini terjadi karena lempeng tektonik bergeser dengan satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya. Pergerakan dasar laut ini dapat menghasilkan transmutasi mineral, yang mengarah pada pencairan, pemadatan magma, yang berarti bisa terjadi pembentukan gunung berapi.

Sejauh ini, masih belum ada metode ilmiah yang bisa memperkirakan kapan terjadinya gempa Bumi. Maka yang diperlukan adalah langkah antisipasi. Cincin api menurut pakar berada dalam tekanan konstan atau gempa berpotensi terus terjadi. Berbagai peristiwa bencana di tanah air ini memberikan pelajaran tentang pentingnya komunikasi bencana. Dalam manajemen bencana sangat butuh pendekatan yang sistematik, agar dapat membantu proses mitigasi pasca bencana dapat berjalan dengan baik dan terintergrasi. Maka diperlukan sinergis antara Pemerintah, lembaga kebencanaan dan komponen masyarakat. Membangun rumah tahan gempa adalah sebuah solusi, namun saat ini juga diperlukan komunikasi kebencanaan agar seluruh lapisan masyarakat sadar bahwa tanah yang kita pijak ini adalah ring of fire.

Refrensi: liputan6.com “Ring of Fire adalah Cincin Api Pasifik, Penyebab Indonesia Sering Gempa” dan Detiknews “Apa itu Ring of Fire? Penyebab Indonesia Rawan Dilanda”
sumber Grafik: Geoportal Data Bencana Indonesia