Belajar dari Profesor Richard Hazenberg

How many work you have done, But……… How does the impact?” Begitulah pertanyaan dari Profesor Richard Hazenberg dari University of Northampton UK, dalam mengawali acara International Workshop di Aula Binus @Malang pada tanggal 17 November 2022.

Dengan topik Social Impact Measurement for a Sustainale Future, Richard menjelaskan bahwa tidak ada definisi tunggal untuk Social Impact. Jauh lebih penting mengetahui tujuan dari measurement-nya. Dia menjelaskan bahwa tujuan utama dari social impact measurement (SIM) adalah untuk mengetahui sisi baik dari apa yang kita perbuat kepada masyarakat. “One of my Professor said, the main purpose of social impact measurement is to Capture the good of what we do”, ujar Profesor yang dulunya berprofesi sebagai polisi.

Untuk melakukan SIM, Richard menekankan pemahaman atas theory of change, yaitu apa input dari masalah yang akan diukur, bagaimana aktifitas yang akan dilakukan, apa outputnya, bagaimana outcomesnya dan bagaimana impact yang timbul di masyarakat. Dengan dasar tersebut, pengukuran dari dampak social bisa lebih opmital. Cara pengukuran pun beragam. Bisa menggunakan wawancara mendalam, metode survei ataupun FGD. Proses mencari data inilah yang merupakan tantangan terberat dalam SIM ini.

Durasi data pun juga harus ditentukan lebih awal. Richard mengistilahkan hal tersebut dengan Drop-off. Beda komunitas, beda drop-off datanya, karena measurement dilakukan dua kali. Pengukuran dampak social perlu dilakukan diawal, agar kita mendapatkan gambaran utuh dari fenomena yang ingin kita ukur. Setelah itu, dilakukan pengukuran lagi. Nah durasi waktu inilah yang sering kali membuat data kita tidak valid. Prof Richard menjelaskan, bisa jadi hal itu terjadi karena terlalu lama jeda antara pengukuran pertama dan kedua, atau terlalu cepat.

Lantas, manfaatnya apa sih dari pengukuran dampak sosial ini? Prof Richard mengatakan tergantung dari set goals kita. Bisa untuk mengubah kebijakan publik, bisa pula untuk solusi yang berkelanjutan di masyarakat. Professor Richard memberi contoh konkrit, sebuah workshop tentang Confidence mampu membuat 26 lulusan Universitas untuk bekerja. Dampaknya adalah mereka mendapatkan pendapatan akumulatif, mereka mampu membayar pajak untuk negara, mereka mampu membayar asuransi (dimana perusahaan asuransi juga mempekerjakan banyak orang), mereka tidak menjadi beban negara. Itulah IMPACT yang dimaksud dari aktifitas SIM ini.

Terima kasih Professor Richard atas ilmunya.

Radityo Widiatmojo