Tiktok dan Penyebaran Informasi

Era digital, era dimana mayoritas aspek kehidupan telah dipenuhi teknologi, termasuk kegiatan berkomunikasi. Semua dari kita telah mengetahui bahwasannya kegiatan berkomunikasi di era digital ini telah dipermudah, berkomunikasi dengan orang yang berada di belahan dunia bukanlah hal yang mustahil dengan menggunakan aplikasi media sosial. Dari anak muda hingga orang tua telah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi, dan aplikasi Tiktok menjadi media sosial terpopuler urutan tiga setelah aplikasi Facebook di tahun 2020, berdasarkan riset Sensor Tower yang dilansir dari TechnologyTrendsetter.

Tidak dapat kita pungkiri atas dampak aplikasi Tiktok terhadap penyebaran informasi dikehidupan sehari-hari, pasalnya anak-anak muda dan orang tua meluangkan separuh waktu mereka untuk terus berada di dunia maya, entah itu mencari informasi atau hanya menghibur diri. Pandemi COVID-19 juga ikut berperan dalam penggunaan media sosial yang meningkat tinggi, dikarenakan situasi disaat itu mengharuskan semua masyarakat untuk berada dirumah saja, hal tersebut membuat masyarakat membutuhkan informasi atau hiburan, dan aplikasi Tiktok menjadi viral pada situasi tersebut dikarenakan kebutuhan masyarakat untuk bersosial.

Mudahnya penyebaran informasi melalui media sosial Tiktok, membuat masyarakat gampang untuk melakukan digital marketing dengan pemasaran melalui vidio yang menarik, dan akhirnya produk yang mereka pasarkan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi viral. Keuntungan memasarkan produk jualan di aplikasi Tiktok tidaklah sedikit, seperti contoh; Fuji pengguna aplikasi Tiktok yang telah mendapat keuntungan yang fantastis dari memasarkan produk dan dari live Tiktok yang dilakukan, Fuji mengaku jika dirinya telah mendapatkan keuntungan yang fantastis dari aplikasi Tiktok. Tidak hanya Fuji yang mendapat keuntungan yang fantastis, tapi ada juga mantan pro player BTR (Bigetron E-Sport) Meyden, yang beralih profesi sebagai Tiktokers, dan sekarang sukses dalam pemasaran produk-produknya di live Tiktok dan meraup keuntungan yang fantastis, dikutip dari vidio Youtube Fuji An.

Dari banyaknya informasi yang tersebar di aplikasi Tiktok, ternyata terdapat informasi-informasi hoax yang tersebar, terutama disaat pademi COVID-19. “Hoax memang banyak terkait dengan pandemi COVID-19 ini. Ada 2.000 lebih sebaran yang ada di platform digital baik Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, maupun yang baru di TikTok,” kata Johnny. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Jumat (16/10/2020), seperti dilansir dari detik.com.

Gampangnya mengakses aplikasi Tiktok dan mengunggah video yang terkait mengenai informasi-informasi palsu, menjadi penyebab bermunculan informasi hoax ini. Informasi hoax berdampak negatif bagi psikologi kognitif masyarakat, dikarenakan informasi yang tersebar luas dan simpang siur selalu ditangkap mentah-mentah oleh masyarakat yang tidak berpendidikan, karena itulah penyebaran informasi hoax cepat beredar luas, terutama di aplikasi Tiktok.

Berdasarkan pemaparan diatas, kita semua bisa menarik kesimpulan mengenai dampak aplikasi Tiktok dalam penyebaran informasi. Nyatanya, aplikasi Tiktok ini menjadi aplikasi yang mudah diakses untuk penyebaran informasi, dan aplikasi Tiktok dapat menguntungkan bila masyarakat dapat memanfaatkan mudahnya penyebaran informasi ini sebagai lapak untuk berbisnis digital marketing. Tetapi, masih ada dampak negatif dari aplikasi yang mudah diakses untuk penyebaran informasi yaitu hoax, kita tidak dapat menghilangkan keberadaan informasi palsu melainkan masyarakat harus pintar-pintar berpikir kerangka logika, berpikiran logis, dan pengambilan keputusan. Menjadi masyarakat yang berwawasan tinggi dalam menentukan informasi yang diserap adalah satu langkah kedepan menjadi masyarakat yang pintar, oleh karena itu pintar-pintarlah menggunakan aplikasi media sosial, dampak negatif dan positif media sosial ditentukan bagaimana cara masyarakat menggunakannya.

REFERENSI:
Novia Wijaya, Lusia Savitri Setyo Utami. (2021). Pengaruh Penyampaian Informasi pada Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Z. ResearchGate, 5(2), 267-268
Sofia Zaini Kulbi. (2020). Penerapan Psikologi Kognitif Dalam Mengolah Berita Hoax Di Media Sosial Selama Pandemi Covid-19 Di Kampung Santren Surabaya. ResearchGate, 2(2), 174-175/193
Helmi Reinaldi. (2022). 10 Aplikasi Media Sosial Terpopuler di Dunia, Paling Banyak Digunakan! -Telset.id
https://telset.id/apps/aplikasi-media-sosial-populer/
Photo by Solen Feyissa on Unsplash
Muhammad Amirul Akbar (2602205452)