TikTok dan Kebutuhan Komunikasi di Era Digital

Berselancar di media sosial tampaknya sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hanya dengan satu genggaman tangan, orang-orang sudah dapat berinteraksi satu sama lain dan mengetahui seluruh peristiwa yang terjadi di belahan bumi manapun. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, media sosial diibaratkan sebagai “pelebur” berbagai macam pandangan dan membuka jalan bagi manusia selaku penggunanya dalam mengemukakan pesan-pesan yang ingin disampaikan baik kepada individu, kelompok tertentu, dan juga khalayak umum.
Menurut Van Dijk (2015), media sosial merupakan platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Mengacu pada pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa media sosial hanyalah alat atau medium yang mewadahi proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia selaku penggunanya. Semua kejadian ataupun kehebohan yang ada di media sosial merupakan efek dari interaksi yang dilakukan oleh manusia sebagai penikmat fasilitas yang disediakan oleh media sosial.
Salah satu platform komunikasi daring yang banyak diakses oleh orang-orang dari berbagai kalangan usia saat ini adalah TikTok. Meskipun tergolong baru, TikTok masuk dalam jajaran 10 besar daftar media sosial dengan pengguna terbanyak di dunia. Aplikasi berlogo not balok musik ini semakin terkenal dan banyak digunakan oleh masyarakat global ketika wabah virus corona melanda di awal tahun 2020. Berdasarkan data dari We Are Social pada kuartal I/2022, pengguna aktif TikTok secara global telah mencapai angka 1,4 miliar. Negara Indonesia menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan jumlah pengguna aktif Tiktok sebanyak 99,1 juta orang.
Banyaknya pengguna TikTok salah satunya dikarenakan aplikasi ini menyuguhi stimulus utama yang bersifat atraktif bagi manusia yaitu audio-visual. Dalam konteks komunikasi, audio-visual ini sangat menguntungkan baik dari sisi komunikator dan juga komunikan. Melalui pesan yang bersifat audio-visual, komunikator dapat lebih mudah dan leluasa untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat abstrak yang tentunya juga mempermudah komunikan dalam memahami dan mengingat pesan yang disampaikan namun tetap dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Di TikTok, komunikator menggunakan video yang diiringi musik ataupun rekaman suara sebagai medium dalam berekspresi dan menyampaikan pesan mereka. Di sisi komunikan (penonton), selain dapat menikmati tayangan yang disampaikan oleh komunikator, pengguna yang berperan sebagai penonton juga dapat memberikan feedback dalam bentuk tulisan (komentar) atas konten yang dilihat ataupun menunjukkan reaksi mereka dengan format yang sama seperti komunikator yakni melalui video dan audio.
Melihat fitur-fitur yang disediakan oleh TikTok, tidak heran jika aplikasi ini sudah seperti kebutuhan dan sangat diminati oleh masyarakat dan juga pihak ataupun lembaga yang ada dalam menyampaikan pesan secara spesifik. Bagi masyarakat awam, TikTok menjadi platform untuk mengembangkan kreativitas, mempelajari pengetahuan baru, mencari hiburan juga berita, serta memperluas jejaring sosial. Sedangkan untuk pihak-pihak tertentu, aplikasi ini sangat memudahkan mereka untuk mengedukasi, melakukan sosialisasi, kampanye, promosi, serta meningkatkan branding dalam rangka menggaet audiences baik dalam skala kecil maupun besar.
Pada hakikatnya, komunikasi merupakan kebutuhan fundamental bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Di era digital saat ini, jangkauan komunikasi menjadi semakin luas dan tidak terbatas dengan kehadiran media sosial sebagai platform yang mewadahi interaksi manusia selaku penggunanya. TikTok sebagai salah satu dari sekian banyak media sosial hadir untuk mempermudah proses komunikasi yang tidak hanya sebatas pada interaksi personal melalui audio dan visual, namun mencakup kedua unsur tersebut (audio-visual) yang membuat aplikasi ini semakin digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat dan lembaga atau pihak tertentu. Melalui TikTok dan berbagai media sosial lainnya, efektifitas komunikasi semakin meningkat sejauh para penggunanya mampu memanfaatkan platform-platform yang ada secara bijak.

Photo Source
Syabitha Putri Handri