MEDIA BARU dan DIGITALISASI RUANG PUBLIK

Kehadiran  media baru memberi ruang tersendiri bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, gagasan dan informasi. Beragam bentuk kelebihan yang ditawarkan, menjadikan media baru sebagai media alternative, disamping media konvensional yang ada. Dalam sebuah negara yang demokratis, keberadaan  public space sangat diperlukan dan bahkan mutlak harus ada. Hal ini demi terwujudnya masyarakat yang madani.

Perkembangan digital yang seiring dengan perkembangan teknologi membawa era baru dalam dunia media. Era konvergensi yang mana di tandai dengan computerisasi, digital communication dan content kreator menjadi sebuah kekuatan media baru yang terus tumbuh. Kondisi ini seolah menjadi sebuah ancaman keberadaan bagi keberlangsungan media konvensional (media cetak dan elektronik)

Media baru benar benar menawarkan cara baru bagi masyarakat dan penyampaian opini, aspirasi, kritik dan informasi. Cukup dengan internet dan terhubung dengan orang lain secara digital, masyarakat seperti berada di ruang publik yang cukup beragam dalam menerima segala sesuatu yang dilemparkan ke publik. Kemudahan inilah yang tidak dimiliki media konvensional, yang berujung pada masa depan media konvensional. Tidak sedikit media konvensional gulung tikar karena ketidakberdayaan media baru dalam merespon opini, aspirasi, kritik dan informasi dari masyarakat.

Morris dan Ogan (1996) melihat komputer dan internet sebagai bentuk media komunikasi baru yang memilki karakter dan perbedaan dengan media konvensional. Kurang lebih terdapat lima karakteristik yang membedakan media baru dan media konvensional sebagai berikut :

  1. Packet switching mungkin bisa menjadi pembeda yang utama. Dengan packet switching yang diberikan internet, data yang berupa teks, gambar maupun suara dapat dikirimkan secara bersamaan, tanpa terkurangi sedikitpun. Karakter ini memberikan cara yang berbeda dalam menyampaikan sebuah pesan dan tidak dimiliki oleh media konvensional.

Multimedia merupakan salah satu karekterisk yang cukup menonjol dari media baru. Dengan multimedia pesan yang dikirim melalui media internet dapat berupa multimedia yang mana suara dan gambar bisa disampaikan secara bersamaan dalam file audiovisual yang sempurna.

      2. Interactivity, memang tidak dapat di pungkiri media baru bisa menghadirkan komunikasi dua arah secara interaktif antara komunikator dan komunikan secara realtime, Memang tidak semua media konvensional bisa menghadirikan komunikasi interaktif tetapi harus dengan perangkat yang cukup detail dan skala besar.

    3.  Synchronicity selain kemudahan memindahkan pesan media baru tidak ada lagi batasan ruang dan waktu semua bisa di lakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi dengan media. Dengan karakteristik ini akan terjadi pertukaran pesan antar pengguna secara secara real time.

   4. Hypertextuality, media baru memaksa sebuah pola komunikasi berbeda dengan media konvensional. Selain itu cara mengkonsumsi dan memproduksi sebuah konten media, media baru memberi kemudahan tanpa hadirinya perangkat dan peralatan yang profsional. Cukup dengan smartphone yang terkoneksi dengan  internet pengguna dengan mudah memproduksi sebuah konten.

Perbedaan karakteristik ini memiliki yang bisa mengancam eksistensi media konvensional. Dalam konteks media semua bisa menjadi bagian dari komunikator dalam upaya menyampaikan sebuah opini, aspirasi, kritik dan informasi. Sementara pengguna media baru dibebaskan menentukan cara mengkonsumsi maupun memproduksi pesan yang ada, sesuai dengan yang diharapkan penggunanya.

Digitalisasi menjadi bagian pertumbuhan sebuah peradaban yang tidak bisa ditinggalkan, bahkan Semakin dihindari akan semakin tertinggal. Meski pro contra kerap terjadi media konvensional harus cepat menyesuaikan diri karena sebetulnya media konvensional sudah memiliki kelebihan yaitu sudah berbadah hukum dan terdaftar di dewan pers. Memberi ruang atau alternative penikmat pembaca dan pemirsanya dengan pilihan media baru yang sudah berafiliasi dengan media konvensional yang sudah terverifikasi dewan pers jauh lebih dipercaya dan kredibel daripada media baru yang terus tumbuh.

Photo by Jakob Owens on Unsplash
Bhekti Setyowibowo, S.I.kom, M.Si