5 Keterampilan dalam berkomunikasi
Terdapat beragam keterampilan dalam berkomunikasi untuk dimiliki. Namun secara garis besar terdapat 5 keterampilan dalam komunikasi yang mutlak dimiliki untuk dapat sukses dalam berkehidupan secara pribadi.
- Mendengarkan
Mendengarkan merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi. Pendengar yang sukses tidak hanya memahami informasi secara lisan maupun tertulis, namun juga memiliki pemahaman mengenai bagaimana perasaan pembicara selama berkomunikasi. Jika seorang pembicara dapat melihat dan merasakan bahwa seseorang mendengarkan dan memahami, hal itu dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih dalam di antara lawan bicara. Mendengarkan dengan cermat dapat menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa aman untuk mengekspresikan ide, pendapat, dan perasaan atau merencanakan dan memecahkan masalah dengan cara yang kreatif.
- Bicara Lurus
Percakapan adalah dasar dari komunikasi. Seseorang tidak boleh mengabaikan pentingnya hal ini. Bahkan percakapan yang sederhana dan bersahabat dapat membangun rasa saling percaya dan mendeteksi masalah sebelum menjadi serius. Kadar obrolan yang sehat dengan orang yang tidak dikenal dapat mengarah pada peluang bisnis. Dan masih banyak keuntungan yang di dapatkan dari sesederhanya berbicara. Untuk itu dapat mulai mempertimbangkan untuk menjadi individu yang mudah berbicara dan ramah.
- Komunikasi Nonverbal
Ketika kita membicarakan hal-hal yang penting bagi kita, maka kita mengirim banyak pesan nonverbal. Sinyal nonverbal adalah komunikasi tanpa kata, posisi tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan, gerak tubuh, kontak mata, sikap, dan nada suara, ketegangan otot, serta cara kita bernapas. Cara kita melihat, mendengarkan, membuat, bereaksi, gerak tubuh, berbicara jauh lebih banyak mengenai perasaan kita daripada yang bisa diungkapkan oleh kata-kata. Komunikasi nonverbal merupakan keterampilan yang penting. Hal ini dikarenakan mengembangkan kemampuan untuk memahami orang lain dan menggunakan sinyal nonverbal dapat membantu untuk terhubung dengan orang lain. Mengungkapkan apa yang dipikirkan, menghadapi situasi yang menantang, dan membangun hubungan yang lebih baik di tengah masyarakat.
- Manajemen Stres
Dalam jumlah kecil, stres dapat memotivasi seseorang untuk bekerja. Namun, ketika stres menjadi konstan dan benar-benar mulai mempengaruhi, maka hal itu pun dapat mempengaruhi proses komunikasi, kejelasan dalam berpendapat, serta mempengaruhi perilaku atau tindakan yang tepat. Ketika seseorang merasa stres, orang lain mungkin salah dalam memahaminya. Sehingga mengelola stres dapat mempengaruhi proses komunikasi yang terjadi.
- Mengontrol Emosi
Dalam komunikasi, perasaan berperan sangat penting. Membuat keputusan lebih sering mempengaruhi perasaan seseorang dibandingkan pemikiran. Dipandu oleh emosi, perilaku nonverbal seseorang dapat mempengaruhi pemahaman orang lain dan bagaimana orang lain memahami serta memandang. Hal ini dapat mengakibatkan frustasi, kesalahpahaman, dan konflik. Meskipun mengenali perasaan membuatnya sederhana, namun banyak orang memilih untuk terbawa pada perasaan marah, sedih, atau takut. Sehingga mengelola emosi dapat menjadi salah satu keterampilan dalam berkomunikasi.