Tips Sukses Public Speaking
Secara sederhana, public speaking adalah kegiatan berbicara di depan umum. Baik disadari ataupun tidak, kegiatan ini sangat sering kita lakukan dalam kehidupan sehari hari. Contohnya seperti berpidato, berkhotbah, menjadi MC acara, bahkan presentasi tugas di depan kelas. Tanpa adanya kemampuan public speaking, pesan yang ingin kita sampaikan pada khalayak tidak akan tersampaikan dengan baik. Walau sering dilakukan di berbagai kesempatan, masih banyak orang yang gugup dan tak percaya diri untuk melakukan public speaking. Hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak kita lakukan?
- Membaca kata demi kata
Membawa naskah atau ‘contekan’ tentu diperbolehkan. Namun, sebisa mungkin tulis saja poin-poin penting sebagai pengingat. Jangan sampai Anda membaca setiap kata. Berlatihlah dahulu sehingga ketika presentasi di depan orang lain, kita sudah tidak grogi dan bisa berbicara dengan lancar.
- Monoton
Jika kita berbicara dengan suara yang datar, audiens pasti akan cepat merasa bosan. Gunakan intonasi yang variatif dan sesuai dengan jenis acara. Dalam acara formal, gunakan intonasi yang meyakinkan dan tegas. Untuk acara santai, kita bisa lebih kreatif dalam menggunakan intonasi yang terdengar fun. Dalam menyampaikan hal yang penting, kita juga bisa memberi penekanan. Contohnya ketika pengumuman pemenang lomba, kita bisa mengucapkannya dengan lebih lantang.
- Melupakan audiens
Terkadang secara tidak sadar, kita terlalu terpaku pada materi yang sudah disiapkan dan lupa untuk melibatkan audiens. Seorang public speaker harus bisa membangun interaksi dengan orang yang mendengarkannya. Contohnya, dalam memberikan presentasi kita bisa meminta pendapat teman di kelas. Atau ketika menjadi MC acara, kita bisa melempar pertanyaan sederhana untuk dijawab oleh para hadirin. Hal-hal seperti ini akan membangun engagement yang kuat antara public speaker dengan audiens sehingga suasana pun menjadi lebih akrab serta menyenangkan.
- Kurang ekspresi
Wajah yang terlihat semangat dan percaya diri akan membuat audiens lebih tertarik. Jika pembicara berwajah kusut dan suram, tentu audiens tidak akan tertarik untuk mendengarkan. Sapalah audiens dan tersenyumlah ketika berbicara dengan hadirin. Hal ini akan membuat penonton senang.
Sekitar 80% dari komunikasi manusia bersifat nonverbal, jadi berhati-hatilah dalam menggunakan ekspresi wajah, intonasi suara, dan gerak tubuh. Semua hal tadi dapat menunjukkan kepercayaan diri dan kesiapan seorang public speaker. Kemampuan ini memang harus dilatih dan dilakukan terus-menerus hingga akhirnya kita nyaman untuk bicara di depan umum. Sudahkah Anda berhasil menjadi public speaker yang andal?
Penulis: Merlyn Thaliaji (Binusian Communication 2023)
Editor: Lila Nathania S.I.Kom., M.Litt.