Kritis Hadapi Konspirasi
“Pandemi COVID-19 ini gara-gara elit global seperti Bill Gates dan WHO”
Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya bagaimana bisa bos Microsoft, seorang raksasa di sektor teknologi, menjadi dalang di balik pandemi ini. Namun, bagi orang tertentu, semua hal itu mungkin terjadi karena adanya kaitan dengan bukti lain yang terlihat meyakinkan. Orang yang percaya teori konspirasi mengatakan Bill Gates pernah memprediksi pandemi ini dalam pidatonya di Ted Talk pada tahun 2015. Narasi semacam inilah yang banyak disebarkan di kanal internet dan secara tidak sadar membuat beberapa orang menjadi percaya pada berita atau teori konspirasi.
Jauh sebelum era digital yang ditandai dengan bangkitnya internet, teori konspirasi sudah ada. Misalkan teori konspirasi yang menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat John Kennedy pada tahun 1963 dibunuh oleh sekelompok konspirator tak dikenal (padahal polisi menyatakan pelakunya hanya satu pria, bukan kelompok). Kemudian ada juga konspirasi yang sangat populer yaitu teori bahwa pemerintah Amerika Serikat menyembunyikan UFO.
Banyak teori konspirasi yang terkesan aneh dan sulit untuk dipercaya. Lalu, mengapa banyak orang yang mempercayainya? Kata kuncinya adalah “ketidakpastian”. Ketika dunia dilanda oleh ketidakjelasan, masyarakat akan berusaha mencari jawaban melalui informasi yang diperoleh dari media. Contohnya saat ini kita sedang diguncang dengan ketidakpastian pandemi COVID-19 yang tidak kita ketahui kapan akan berakhir. Sayangnya, pihak berwenang di Indonesia terkadang gagal memberikan jawaban yang jelas. Pemerintah, media arus utama, dan otoritas yang bertanggung jawab tidak bisa menjelaskan fenomena ini dengan baik karena mereka sendiri juga dilanda kebingungan. Contohnya, di masa awal pandemi, beberapa pejabat sempat memberikan pernyataan yang meremehkan covid. Padahal, di masa awal masuknya virus ini justru merupakan waktu yang sangat penting untuk pengendalian pandemi. Terbukti bahwa dengan pengambilan keputusan yang salah, saat ini kita menghadapi situasi pandemi yang buruk dan tidak ada perbaikan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk ternyata dapat berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Penulis: Jonathan Citra Alexander (Binusian Communication 2023)
Editor: Lila Nathania S.I.Kom., M.Litt.