Menentukan Masalah dalam Penelitian (1)

Penentuan fokus dan merumuskan masalah yang baik serta layak untuk diteliti merupakan suatu tantangan bagi mahasiswa yang akan mulai menulis penelitiannya ataupun essay. Kesulitan yang dihadapi dan sangat sering terjadi adalah mahasiswa lebih dahulu menuliskan judul daripada menentukan fokus bahasan dan masalah yang ingin dikaji. Mereka terjebak dengan keindahan judul daripada esensi dari isi judul itu sendiri. Inilah yang membuat mahasiswa tidak bisa menyelesaikan penelitiannya ataupun lanjut menuliskan essay dengan baik dan sah. Ketika dalam meneliti atau menulis seseorang terlebih dahulu menentukan judul, ini berarti ia melupakan keberadaan berpikir ilmiah yang harusnya lebih dulu dilakukan.

Menentukan masalah tentunya tidak lepas dari topik yang dipilih, setidaknya ada lima syarat yang harus diperhatikan dalam penentuan topik:

  1. Berasal dari interest sang penulis, agar memudahkan dalam proses menyusun tulisan maka sebaiknya topik yang dipilih berdasarkan minat dan pengalaman pribadi. Cotohnya: Topik tentang isu budaya – kemudian fokusnya adalah pada Kpop karena bagian dari isu budaya.
  2. Sesuai dengan bidang keahlian, selain sesuai dengan minat dan pengalaman. Kesesuaian dengan bidang keahlian juga harus diperhatikan. Jangan sampai tulisan dan keahlian tidak saling terkait. Contohnya: keahlian komunikasi interpersonal – maka kajiannya berkaitan dengan memulai dan mengembangkan hubungan, hambatan dalam hubungan interpersonal, tantangan dalam hubungan interpersonal.
  3. Up to Date, setidaknya isu yang dipilih haruslah terkini meskipun objek atau contoh kasusnya diambil dari masa lampau. Contohnya isu terkini adalah tentang bijak menggunakan media komunikasi maupun sosial media, kemudian memasukkan sedikit contoh kasus lampu seperti kasus Baiq Nuril, Kasus koin prita.
  4. Memiliki urgensi sosial, isu yang diangkat haruslah ‘bermasalah’. Maksudnya disini adalah isu yang dipilih memang problematik dalam masyarakat dan sangat penting untung dikaji. Ini artinya harus melihat apakah ada yang seharusnya terjadi namun berkebalikan dengan yang senyatanya terjadi.
  5. Problem Solving, sebagai peneliti atau penulis harus bisa memprediksi temuan penelitian serta hasil akhir dari tulisannya dan harus mampu memberikan saran yang solutif untuk menyelesaikan kajiannya.

 

Sebagai seorang akademisi memahami minat dan ruang lingkup serta kemampuan diri sendiri atas isu yang terjadi amatlah penting. Sebab itulah yang menentukan sense of belonging terhadap isu atau kajian yang sedang diteliti dan ditulis. Tak jarang seseorang salah dalam menentukan topik karena tidak memahami minat dan ruang lingkup pribadinya. Melupakan sebuah rangkaian proses berpikir mengenali diri sendiri yang kemudian akan menyulitkan dalam penyusunan sebuah tulisan.

Yanuarita Kusuma