BROADCASTING DAN JURNALISTIK, MANA YANG LEBIH BAIK?

Secara umum orang awam menganggap bahwa broadcasting adalah dunia penyiaran yang mengemas suatu program acara di televisi. Sedangkan jurnalistik adalah aktivitas wartawan menulis berta bagi masyarakat baik melalui media massa cetak ataupun elektronik.

Kedua bidang ini termasuk dalam cakupan Ilmu Komunikasi, namun biasanya dipisahkan oleh dua peminatan yang berbeda. Seorang mahasiswa baru di program studi Ilmu Komunikasi akan mendapatkan ilmu-ilmu dasar pada beberapa semester pertama. Namun ketika sudah sampai di semester atas, mereka bisa memilih peminatan yang lebih disukai. Lalu sebenarnya apa perbedaan antara jurnalistik dan broadcasting?

Berdasarkan materi yang diajarkan dalam mata kuliahnya, peminatan broadcasting mengajarkan skill yang berhubungan dengan hal teknis dalam industri media. Beberapa hal yang dipelajari adalah teknik pengambilan gambar atau video, teknik produksi dan penyiaran program, penulisan skrip, dan lain-lain. Sedangkan jurnalistik lebih banyak mempelajari media cetak dan daring seperti struktur redaksi media, tahapan produksi berita, serta teknik wawancara dan menulis berita.

Mahasiswa yang mengambil peminatan broadcasting biasanya ingin bekerja di televisi atau production house. Sedangkan mahasiswa yang mengambil jurusan jurnalistik ingin masuk ke media cetak seperti majalah atau portal media daring. Kedua peminatan ini tentunya sama-sama baik dan menarik. Akan tetapi ada anggapan bahwa mahasiswa yang senang tampil biasanya mengambil broadcasting sedangkan mereka yang lebih suka berada di balik layar kerap mengambil jurnalistik.

Di Binus Malang sendiri dua peminatan tadi telah digabungkan menjadi satu. Mahasiwa diajari untuk memiliki jiwa kreatif dalam membuat konten sehingga tidak peduli di mana ia akan bekerja nantinya, mahasiswa tersebut akan siap untuk mempraktikkan skill yang sudah dipelajari ketika kuliah. Alih-alih fokus pada jurnalistik atau broadcasting, mahasiswa diajari untuk membuat konten dalam berbagai platform. Salah satu alasannya adalah karena pada praktiknya banyak mahasiswa yang tidak bekerja sesuai dengan peminatan yang ia ambil ketika kuliah.

Jika kamu ingin menjadi content creator, penulis, pembuat film, pemilik production house, atau posisi apapun di bidang kreatif, program studi komunikasi adalah jawabannya. Di sini kamu akan belajar tentang proses produksi video, penulisan skrip, dasar-dasar menulis artikel, dan lain-lain. Are you ready to be a creative content creator?

Lila Nathania