Oleh: Ashya Dahayuzahra Ramaputri Hoegeng – 2602150794
Dosen Kelas: Dr. Dotty Wimpertiwi, S.Si., M.M.

Artikel ini disusun di bawah bimbingan Ibu Dr. Dotty Wimpertiwi, S.Si., M.M., dosen yang mendorong mahasiswa untuk melihat peluang bisnis dengan pendekatan strategis dan berbasis data di era pasca pandemi.

 

Bisnis yang menjanjikan pasca Covid-19 menawarkan banyak peluang bagi para pengusaha dan individu yang ingin memulai usaha baru. Pandemi telah mengubah pola konsumsi masyarakat, dan adaptasi terhadap perubahan ini menjadi kunci kesuksesan dalam berbisnis. Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kebutuhan akan layanan yang praktis, beberapa sektor bisnis diprediksi akan terus berkembang. Jasa Pengiriman dan Ekspedisi merupakan salah satu bisnis yang mengalami lonjakan permintaan selama pandemi. Dengan semakin populernya belanja online, jasa pengiriman menjadi sangat vital. Menurut data, bisnis logistik mengalami pertumbuhan hingga 400% pada puncak pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kini lebih memilih berbelanja secara daring, sehingga membuka peluang bagi pengusaha di bidang ini.

Produk Kesehatan juga menjadi sektor yang menjanjikan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan meningkat drastis, dan produk seperti vitamin, suplemen, serta makanan sehat semakin banyak dicari. Penjualan produk kesehatan secara online bahkan mengalami kenaikan hampir tiga kali lipat selama pandemi. Peluang ini dapat dimanfaatkan dengan membuka toko online atau menjual produk kesehatan melalui platform e-commerce. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan daring di Indonesia melonjak 320% pada Maret 2020 dan bahkan mencapai 480% pada April 2020 dibandingkan dengan bulan Januari 2020. Data menunjukkan bahwa produk kesehatan menjadi yang paling dicari oleh masyarakat selama masa tersebut. Survei yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor (IPB) mengindikasikan bahwa konsumen lebih fokus pada produk yang memiliki nilai kesehatan. Produk seperti susu, yoghurt, dan makanan bergizi lainnya menjadi favorit di kalangan konsumen. Selain itu, laporan dari Katadata Insight Center mencatat bahwa transaksi produk kesehatan dan kecantikan meningkat dari 29,1% menjadi 40,1% selama pandemi.

Bisnis makanan beku (frozen food) mengalami pertumbuhan yang signifikan selama dan setelah pandemi Covid-19. Data menunjukkan bahwa total konsumsi makanan beku nasional pada tahun 2020 meningkat sebesar 17% menjadi 11,58 juta ton. Lonjakan permintaan ini dipicu oleh perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih memasak di rumah dengan cara yang praktis, mengingat keterbatasan aktivitas di luar rumah. Selama puncak pandemi, bisnis frozen food mencatatkan lonjakan penjualan hingga 200%, dengan banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beralih ke penjualan online.

Layanan kebersihan dan disinfeksi kini menjadi semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, terutama setelah pandemi Covid-19. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, penggunaan bilik disinfektan dan prosedur pembersihan yang ketat di fasilitas umum dan rumah tangga telah menjadi praktik standar untuk mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang tidak higienis dapat menjadi sumber penyebaran infeksi, sehingga permintaan untuk layanan pembersihan profesional yang mencakup disinfeksi meningkat secara signifikan. Dengan demikian, bisnis yang menawarkan layanan kebersihan dan disinfeksi tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Di era digital saat ini, bisnis berbasis online menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Menurut laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai sekitar Rp1.730 triliun pada tahun 2025, meningkat dari Rp401,25 triliun pada tahun 2021. Selain itu, sektor bisnis online secara keseluruhan diperkirakan akan tumbuh hingga 3,7 kali lipat, mencapai nilai US$48,3 miliar pada tahun 2025. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan pendidikan dan pelatihan online, seiring dengan banyaknya orang yang bekerja dari rumah dan mencari cara baru untuk belajar dan berkembang secara profesionaL.

Dengan demikian, meskipun dunia telah mulai beradaptasi dengan kondisi pasca-pandemi, peluang bisnis tetap ada dan terus berkembang. Para pengusaha perlu cermat dalam menganalisis tren pasar dan kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Dengan pendekatan yang tepat dan inovasi dalam layanan atau produk yang ditawarkan, bisnis-bisnis ini tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang pesat di masa depan.

Evaluasi
Meskipun berbagai sektor bisnis menunjukkan tren pertumbuhan yang positif pasca pandemi, masih terdapat sejumlah tantangan yang harus diperhatikan. Beberapa pelaku usaha, khususnya UMKM, belum sepenuhnya mampu mengakses teknologi dan platform digital yang mendukung pemasaran dan distribusi produk secara online. Selain itu, tingginya persaingan di sektor-sektor populer seperti jasa pengiriman, makanan beku, dan produk kesehatan menuntut adanya inovasi berkelanjutan. Regulasi dan standarisasi produk, terutama untuk produk kesehatan dan layanan kebersihan, juga menjadi faktor yang harus dipenuhi agar bisnis tetap dapat bertahan secara legal dan dipercaya oleh konsumen.

Saran
Agar potensi bisnis pasca COVID-19 dapat dimaksimalkan, berikut adalah beberapa saran yang dapat diterapkan:

  1. Digitalisasi UMKM secara merata: Pemerintah dan lembaga terkait perlu memperluas pelatihan teknologi digital untuk pelaku usaha kecil agar mereka mampu memasarkan dan menjual produk secara efektif di platform online.
  2. Inovasi Produk dan Layanan: Pelaku bisnis harus berani bereksperimen dengan model bisnis baru, kemasan produk yang ramah lingkungan, dan layanan berbasis teknologi seperti aplikasi atau website interaktif.
  3. Peningkatan literasi konsumen dan edukasi pasar: Penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan keunggulan produk tertentu agar tercipta loyalitas dan permintaan yang stabil.
  4. Kemitraan strategis: Kolaborasi dengan influencer, platform digital, dan jasa logistik dapat meningkatkan eksposur dan efisiensi operasional bisnis.

Dengan analisis pasar yang cermat, kreativitas, dan kesiapan untuk beradaptasi, para pengusaha dapat mengambil bagian dalam pemulihan ekonomi Indonesia melalui bisnis-bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Kesimpulan
Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara signifikan dan mempercepat pergeseran ke arah digitalisasi. Perubahan ini menciptakan peluang besar di berbagai sektor bisnis, seperti jasa pengiriman, produk kesehatan, makanan beku, layanan kebersihan, dan e-commerce. Permintaan terhadap layanan yang praktis, higienis, dan berbasis teknologi menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, pelaku usaha dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi dinamika pasar pasca pandemi. Dengan menganalisis tren yang berkembang dan kebutuhan masyarakat saat ini, pengusaha dapat menentukan strategi yang tepat untuk memulai atau mengembangkan usahanya. Kolaborasi, digitalisasi, dan pemahaman terhadap pola konsumsi menjadi kunci keberhasilan bisnis di era baru ini. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis pasca COVID-19 tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh secara berkelanjutan.

 

Referensi

LinovHR, A., Lala, Anggakara, M., Purnamasari, C., Prameswari, A., & Alodyasari, A. (2024, August 13). 9 Peluang Usaha tangguh Pasca Pandemi covid-19. Payroll, ESS, and Talent Management. https://www.linovhr.com/peluang-usaha-pasca-pandemi/

NISP, R. O. (2023, October 12). 8 peluang bisnis di Masa Pandemi Yang Dijamin Untung Besar. https://www.ocbc.id/id/article/2021/08/12/bisnis-di-masa-pandemi

Darwin. (2022, September 27). 10 Peluang Usaha Yang Cocok di Masa Pandemi. JULO. https://www.julo.co.id/blog/usaha-yang-cocok-di-masa-pandemi

Ristyaningrum, A. (2020, August 31). Penjualan Online Meningkat Selama pandemi, produk kesehatan Paling Dicari. Bisnis.com. https://sulawesi.bisnis.com/read/20200831/539/1285317/penjualan-online-meningkat-selamapandemi-produk-kesehatan-paling-dicari

Sudrajat, A. (2020, September 1). Akademisi: Produk kesehatan paling dicari Warga Saat pandemi covid-19. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/1701074/akademisi-produk-kesehatan-paling-dicari-warga -saat-pandemi-covid-19

Jayani, D. (2021, October 27). Produk Kesehatan Dan Kecantikan Paling Laku saat pandemi: Databoks. Pusat          Data                 Ekonomi dan      Bisnis     Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/teknologi-telekomunikasi/statistik/b537201dc242670/produk-k esehatan-dan-kecantikan-paling-laku-saat-pandemi

Produk Kesehatan Dan Kecantikan Paling Laku saat pandemi: Databoks. Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia. (2021, October 27). https://databoks.katadata.co.id/teknologi-telekomunikasi/statistik/b537201dc242670/produk-kesehatan-dan-kecantikan-paling-laku-saat-pandemi

Widi,H. (2021, February 17). Bisnis serba beku. kompas.id.
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/02/17/bisnis-serba-beku.

KEMENKES. (2020, April 5). Kemenkes ri keluarkan se tentang penggunaan Bilik Disinfektan.

Portal Pemprov Kepri. https://kepriprov.go.id/berita/pemprov-kepri/kemenkes-ri-keluarkan-se-tentang-penggunaan-bili k-disinfektan

DINKES. (2020, August 11). Pembersihan Dan Disinfeksi Permukaan Lingkungan fasilitas Pelayanan Kesehatan Dalam Konteks covid-19. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/pembersihan-dan-disinfeksi-permukaan-lingkungan-f asilitas-pelayanan-kesehatan-dalam-konteks-covid-19

Naurah, N. (2022, November 2). POTENSI Besar Ekonomi Digital Indonesia pada 2025 Mendatang. GoodStats. https://goodstats.id/article/ekonomi-digital-ri-terbesar-di-asia-tenggara-pada-2021-ini-potensiny a-pada-2025-mendatang-F6ehY