Introduction

Ide bisnis kami yaitu Ramoe ingin membuat produk yang memperkenalkan salah satu budaya dari Indonesia yang sudah jarang di konsumsi orang-orang yaitu jamu. Kami menganggap bahwa kalangan muda sekarang sudah jarang mengonsumsi minuman sehat seperti jamu dan kami mencoba mengemas jamu menjadi minuman modern namun juga masih memegang kuat ketradisionalan nya.

Target Audience Research

Kami berfokus untuk menjual ke kalangan muda seperti orang dewasa usia 18-30 tahun. Contohnya seperti mahasiswa/i Binus dan juga dosen atau staff Binus, kami memilih focus ini dikarenakan banyaknya orang-orang di sekitar Binus yang akan tertarik dengan konsep jamu yang modern tapi juga tetap sehat utnuk di konsumsi. Untuk menargetkan orang-orang ini kami menggunakan sosial media kami dan flyer yang kami bagikan sebagai cara untuk menarik mereka untuk membeli produk kami. Metode ini berhasil karena banyak orang jadi penasaran dan tertarik untuk mencoba produk kami.

Validation Methods

Kami menggunakan metode kuesioner dengan pertanyaan terbuka untuk mengumpulkan feedback dari orang-orang yang sudah membeli produk kami. Metode ini berhasil karena mudah untuk dilakukan dan tidak menggunakan waktu yang lama untuk mengisi kuesionernya.

Data and Insights

Dari hasil kuesioner, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka tertarik dengan konsep jamu modern karena tampilannya yang menarik dan rasanya yang lebih ramah di lidah dibandingkan jamu pada biasanya. Beberapa responden juga menyebutkan bahwa mereka tertarik membeli kembali karena merasa jamu ini cocok dijadikan alternatif minuman sehat.Namun, terdapat satu masukan terhadap kesalahan teknis, seperti salah satu kaleng sedikit kurang tersegel. Terdapat juga masukan-masukan untuk tersedianya lebih banyak varian rasa.

Challenges Encountered

Tantangan yang cukup signifikan bagi kami adalah lokasi booth kami saat berjualan di acara BiFest, yaitu di lantai dua. Posisi ini membuat booth kami tidak terlihat oleh pengunjung yang berada di lantai dasar, sehingga mengurangi eksposur dan potensi pembeli yang datang secara spontan. Akibatnya, kami harus berupaya lebih keras dalam promosi, seperti, membagikan flyer di area bawah dan aktif di media sosial agar orang tahu keberadaan kami di lantai atas. Di sisi lain, kami juga menghadapi terbatasnya jam untuk berjualan yang hanya diadakan dalam satu hari, sedangkan persiapannya butuh berhari-hari. Ini membuat waktu untuk mempromosikan produk kami kurang maksimal.

Actionable Outcomes

Berdasarkan feedback yang kami dapatkan, kami akan mengimprove kualitas produk kami dari rasa dan juga packagingnya. Dari feedback yang diberikan kami harus mengimprove kekurangan dari packaging kami dan kami harus mengetes ulang keamanannya.

Conclusion

Ramoe telah melalui proses pembuatan, penjualan dan validasi pasar. Dari proses ini, kami berhasil mengidentifikasi berbagai kebutuhan konsumen, hal apa yang mereka sukai dari produk kami dan apa saja yang harus kami perbaiki. Secara keseluruhan, bisnis Ramoe berhasil memperkenalkan jamu dalam konsep modern yang menarik minat kalangan muda, khususnya mahasiswa dan staf Binus. Melalui strategi promosi yang efektif dan validasi langsung dari konsumen, terbukti bahwa produk ini memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut. Meskipun terdapat tantangan seperti lokasi booth yang kurang strategis dan keterbatasan waktu promosi, kami mampu mengatasinya dengan upaya ekstra dalam pemasaran. Pelajaran utama yang kami dapatkan adalah bahwa tampilan dan rasa produk sangat berpengaruh dalam menarik minat konsumen muda terhadap produk tradisional seperti jamu, karena mereka cenderung lebih terbuka untuk mencoba produk tradisional apabila dikemas secara estetik dan memiliki rasa yang familiar. Untuk strategi pengembangan ke depan, kami ingin meningkatkan kualitas dan keamanan kemasan, serta memanfaatkan platform digital secara lebih maksimal melalui kampanye media sosial untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat brand awareness. Di sisi lain, ada juga tantangan yang kami hadapi seperti lokasi booth yang kurang strategis dan waktu promosi yang terbatas sehingga target penjualan kurang tercapai. Hal-hal tersebut menjadi pembelajaran untuk menjalankan bisnis kami. Kedepannya, kami siap meningkatkan kualitas produk kami sehingga dapat dikenal di lebih banyak kalangan.