Evolusi Kewirausahaan Konvensional ke Kewirausahaan Berkelanjutan
Oleh: Glory Aguzman – D5368
Kewirausahaan tradisional sering kali didefinisikan sebagai pengejaran laba melalui penciptaan produk atau layanan inovatif. Fokus utamanya biasanya pada pertumbuhan ekonomi, persaingan pasar, dan keuntungan finansial. Meskipun kewirausahaan konvensional dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kekayaan, dan merangsang pembangunan ekonomi, kewirausahaan ini sering kali dikritik karena mengabaikan pertimbangan sosial dan lingkungan yang lebih luas. Dalam upaya mengejar pertumbuhan dan laba, banyak bisnis tradisional telah berkontribusi terhadap degradasi lingkungan, kesenjangan sosial, dan konsumsi sumber daya yang tidak berkelanjutan. Misalnya, industri seperti bahan bakar fosil, mode, dan pertanian secara historis lebih mengutamakan laba daripada masalah lingkungan atau sosial. Hal ini telah menyebabkan masalah seperti polusi, penipisan sumber daya alam, dan eksploitasi pekerja, khususnya di negara-negara berkembang. Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak negatif ini, semakin meningkat pula tekanan pada bisnis untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan, sehingga membuka jalan bagi munculnya kewirausahaan berkelanjutan.
Kewirausahaan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai praktik menciptakan dan mengelola bisnis dengan cara yang menghasilkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini melampaui fokus sempit pada laba finansial dan berupaya untuk mengatasi “tiga tujuan utama” — manusia, planet, dan laba. Konsep kewirausahaan berkelanjutan menggabungkan inovasi kewirausahaan tradisional dengan komitmen untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan, sering kali dengan mempromosikan energi terbarukan, pengurangan limbah, praktik ketenagakerjaan yang etis, dan sumber daya yang berkelanjutan.
Kewirausahaan Berkelanjutan mencakup berbagai macam kegiatan kewirausahaan, mulai dari desain produk ramah lingkungan hingga perusahaan sosial yang bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Tidak seperti pengusaha konvensional yang mungkin terutama dimotivasi oleh keuntungan finansial, pengusaha berkelanjutan didorong oleh visi perubahan sosial yang positif dan perlindungan lingkungan. Para pengusaha ini menyadari bahwa keberhasilan bisnis jangka panjang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan dan kesejahteraan planet dan penduduknya. Kewirausahaan berkelanjutan merupakan pendekatan transformatif terhadap bisnis, yang berupaya menyeimbangkan keberhasilan ekonomi dengan dampak sosial dan lingkungan yang positif. Dengan memperluas cakupan kewirausahaan tradisional, Kewirausahaan Berkelanjutan menyoroti keterkaitan bisnis, masyarakat, dan lingkungan.
Published at :