AlgoLearn
Awal mula terciptanya AlgoLearn adalah keinginan untuk berinovasi dan menyediakan sesuatu yang dapat membantu sebanyak-banyaknya orang. Untuk mencapai ide tersebut, kami melakukan brainstorming yang cukup lama. Setelah memilih ide dan konsep dari aspek realisme, kemudahan, dan kesesuaian dengan tujuan, kami mengingat salah satu bagian dari diri kami sebagai mahasiswa SOCS (School of Computer Science) Binus University yaitu Algorithm and Programming. Mengetahui seberapa menyulitkan Algorithm and Programming bagi beberapa mahasiswa SOCS, kami ingin menciptakan sesuatu yang dapat membantu pengguna dalam belajar pemrograman. Tentu saja, sudah terdapat beberapa website dan aplikasi mobile yang memiliki basis yang sama, edukasi akan pemrograman. Walaupun begitu, apa yang membedakan AlgoLearn dengan aplikasi tersebut adalah kemudahan pemakaian dan Sandbox Mode, fitur yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menulis dan menguji suatu kode dalam genggaman tangan mereka. Sandbox Mode menggunakan compiler yang dapat memeriksa hasil dari suatu barisan kode.
Kelompok kami memilih AlgoLearn sebagai proyek yang akan dijual dikarenakan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, dimana aplikasi edukasi pemrograman masih belum banyak memiliki fitur yang lengkap seperti compiler di dalam aplikasinya. Selain itu, website yang digunakan oleh dosen-dosen Binus University dalam melatih dan mengevaluasi Algorithm and Programming, yaitu SOCS1, memiliki kekurangan besar. Daripada memfokuskan SOCS1 sebagai aplikasi edukatif, SOCS1 diisi dengan kuis dan soal yang mengharapkan mahasiswa untuk belajar dari sumber eksternal agar benar-benar menggenggam konsep dari programming.
Target pasar utama kami adalah orang-orang yang awam dalam pemrograman, orang-orang yang mengalami kesulitan saat mempelajari logika dan konsep dari pemrograman dan orang-orang yang tertarik untuk mempelajari pemrograman. Selain itu, produk kami juga dapat digunakan oleh semua kalangan yang juga ingin mempelajari konsep-konsep dasar dari pemrograman.
Untuk mempromosikan dan menunjukkan AlgoLearn kepada publik, kami menunggu acara yang mengundang kami, salah satunya Binus Festival (BIFEST). Dengan meningkatkan exposure AlgoLearn kepada publik, kami meningkatkan kemungkinan bahwa AlgoLearn dapat menemukan calon penggunanya dan membantu lebih banyak orang dalam memasuki pemrograman secara mudah. AlgoLearn sendiri direncanakan untuk rilis pada suatu saat nanti, tergantung dari persediaan budget untuk pengembangan AlgoLearn.
Melalui acara BIFEST, kami mempromosikan aplikasi kami secara langsung dengan menggunakan perangkat kami sebagai media agar orang-orang yang datang dapat mencobanya. Kami juga berencana untuk memperluas aplikasi kami ke publik melalui platform distribusi aplikasi seperti Google Play Store dan Apple App Store agar aplikasi kami dapat diunduh dan dijangkau ke lebih banyak orang.
Setelah mengetahui rencana kami untuk merilis AlgoLearn, kami harus mencari potensi persaingan yang akan kami alami. Setelah mengetahui apa yang akan kami hadapi dan potensi pasar dari aplikasi semacam AlgoLearn, kami mencari fitur yang dapat kami sediakan kepada pengguna AlgoLearn untuk memberikan alasan kepada pengguna dalam menggunakannya. Solusi utama kami adalah menggunakan desain UI yang minimalis dan skema warna yang mudah dikenal demi memudahkan pengguna dalam proses navigasi dalam aplikasi kami. Selain itu, AlgoLearn menyediakan fitur Sandbox Mode yang membiarkan pengguna untuk menulis barisan kode dalam suatu command box dan melakukan proses kompilasi untuk menghasilkan suatu output. Sandbox Mode ini memberikan pengguna alternatif praktis dalam mempelajari bahasa pemrograman tanpa harus selalu menggunakan komputer maupun laptop.
Mata kuliah Entrepreneur membantu mengembangkan AlgoLearn dengan cara memberikan pengetahuan kepada kami melalui materi yang disampaikan dalam kelas. Pada kelas Entrepreneur, kami diajarkan bagaimana cara memulai bisnis kami, mempresentasikan bisnis kami kepada calon investor, mencari target pasar yang realistis dan sesuai, menciptakan Business Model Canvas, dan menemukan seberapa pentingnya mempelajari pasar yang ditarget.
Pengenalan aplikasi AlgoLearn dilakukan dalam acara BIFEST di Binus University Kemanggisan khususnya kampus Anggrek. Acara ini menjadi suatu momen yang sangat berkesan sekaligus penuh tantangan bagi kelompok kami. Kami berhasil menarik banyak mahasiswa yang antusias untuk mencoba aplikasi kami. Hal ini terlihat dari tingginya minat terhadap produk, bahkan booth kami dikunjungi oleh lebih dari 40 orang dalam waktu tiga jam. Selain itu, kami juga diwawancarai beberapa dari pengunjung dan bertukar pikiran. Pengunjung kami juga memberikan kami banyak pujian dan masukan terkait AlgoLearn yang sangat relevan dalam pengembangan AlgoLearn.
Dalam mengikuti kegiatan BIFEST, kami mendapatkan banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan calon pengguna dan melalui proses interaksi tersebut, banyak pengalaman yang dapat kami pelajari. Berikut adalah pengalaman yang kami peroleh dari acara BIFEST:
- Antusiasme Pengguna akan AlgoLearn
Melalui link forms yang digunakan untuk menampung masukan dari para pengguna AlgoLearn, 98% dari pengguna yakin bahwa AlgoLearn dapat membantu penggunanya dalam belajar programming. Selain itu, 92% dari responden memandang materi pembelajaran AlgoLearn sebagai baik.
- Validasi akan direction yang digunakan untuk UI & UX
Dari 41 responden, 69% memandang bahwa UI AlgoLearn sudah bagus, sedangkan ada 1 responden yang merasa bahwa UI AlgoLearn masih kurang baik. Dari interaksi dan data ini, kami memahami bahwa tanggapan pengunjung terhadap AlgoLearn belum sesuai harapan kami.
- Ide dan Fitur baru yang dapat diimplementasikan kedepannya
Kami mendapatkan berbagai macam ide untuk diimplementasikan pada aplikasi kami kedepannya seperti menambahkan berbagai macam bahasa pemrograman yang dapat dipelajari, membuat sistem progress agar pengguna dapat mengetahui seberapa selesai pembelajaran yang dilakukan, menambahkan berbagai macam jenis evaluasi pembelajaran atau minigame agar proses pembelajaran lebih mengasyikan, dan lain sebagainya.
Mengetahui hal tersebut, kami menyadari bahwa pengalaman BIFEST memberikan kami sarana untuk belajar dan berkembang. Dari kegiatan BIFEST ini, kami menyadari kepentingan dari komunikasi dan mengerti target pasar yang dipilih, mulai dari keinginan mereka dan kesulitan yang mereka alami sehingga mereka membutuhkan AlgoLearn. Melalui kegiatan BIFEST, kami yakin dapat terus mengembangkan AlgoLearn agar dapat sampai kepada pasar dan membantu orang-orang yang mengalami kesulitan dalam memahami logika dan konsep dari bahasa-bahasa pemrograman.
Nama Kelompok:
- Allan Alexander Matthew – 2602087970
- I Gde Wahyu Werayana Kusuma – 2602070723
- Juan Xavier Soegiarto – 2602105512
- Michael Ardisa – 2602081525
Dosen: Dimas Asri Yudhistira, S.E., M.P. – D6883
Published at :