Pemberdayaan Masyarakat (1)
Pemberdayaan Masyarakat
D5368-Glory Aguzman
Rappaport (1981) mengatakan pemberdayaan terkait dengan kata kekuatan dalam bahasa Inggris dianalogikan pada konsep “Leans on” atau “bersandar” untuk bertindak pada tujuan tertentu. Pemberdayaan masyarakat yang akan dibahas dalam disertasi ini adalah Kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dalam buku pedoman Kelompok Sadar Wisata Rahim (2012) menjabarkan bahwa: “Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan memerlukan berbagai upaya pemberdayaan (empowerment), agar masyarakat dapat berperan lebih aktif dan optimal serta sekaligus menerima manfaat positif dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan untuk peningkatan kesejahteraan nya.”
Conger (1985) mengatakan pemberdayaan adalah proses sosial, dan dalam pandangan akademik terhadap pemberdayaan masyarakat adalah bagaimana masyarakat mendapatkan sebuah kontrol (Lawson & Kearns, 2010). Makna kontrol menyiratkan tentang bisa memilih nya masyarakat atau mempunyai kebebasan bertindak (Somerville, 1998). Pemberdayaan masyarakat adalah tentang peningkatan keadilan sosial, kesetaraan dan emansipasi (White, 1996). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Israel et al. (1994) merupakan jurnal yang paling banyak dirujuk oleh jurnal-jurnal lainnya tentang pemberdayaan masyarakat, jurnal ini memberikan definisi tentang analisa dari sisi individu, organisasi dan dari masyarakat dalam konteks pendidikan kesehatan, dalam jurnal ini pemberdayaan masyarakat meliputi:
- Keanggotaan dengan rasa identitas dan kepemilikan yang sama,
- Secara umum mempunyai simbol, bahasa, ritual yang serupa,
- Berbagi nilai dan norma,
- Saling mempengaruhi dan dipengaruhi setiap anggotanya,
- Kebutuhan dan komitmen bersama,
- Berbagi koneksi emosional sesama anggota.
Published at :