Figure 1. Orang Yang Menandatangani Kertas (sumber: pexels.com)

Open-Source Licensing adalah aspek hukum penting dalam pengembangan perangkat lunak yang mengatur bagaimana software open source dapat digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan. Memahami lisensi open source sangat vital bagi software engineer untuk melindungi diri dari risiko hukum dan menghormati kontribusi komunitas pengembang.​

 

Mengapa Lisensi Open Source Penting?

Lisensi open source menentukan hak dan kewajiban pengguna software. Sebagai contoh, beberapa lisensi memungkinkan penggunaan dan modifikasi secara bebas, sementara lisensi lain mensyaratkan agar setiap karya turunan juga tetap terbuka (copyleft). Software engineer perlu memahami lisensi agar dapat berkolaborasi dengan benar, menghindari pelanggaran, dan memilih lisensi yang tepat saat merilis proyek mereka.​

 

Jenis-Jenis Lisensi Open Source

Lisensi open source umumnya terbagi menjadi dua kategori utama:

  • Permissive License (Lisensi Permisif)

Lisensi permisif seperti MIT, BSD, dan Apache sangat fleksibel dan memungkinkan penggunaan, modifikasi, dan distribusi kembali dengan sedikit pembatasan. Contohnya, lisensi MIT memperbolehkan siapa saja menggunakan kode asli dengan menyertakan pemberitahuan hak cipta dan lisensi, tanpa keharusan membuka kode turunannya. Apache License juga menambah perlindungan paten bagi pengembang.​

  • Copyleft License (Lisensi Copyleft)

Lisensi ini lebih ketat dalam menjaga kebebasan software agar tetap terbuka. Contoh paling populer adalah GNU General Public License (GPL), yang mengharuskan software turunan untuk dirilis di bawah lisensi yang sama. Ini memastikan bahwa modifikasi dan distribusi ulang tetap membuka kode sumbernya. Ada varian seperti LGPL yang memberikan lebih banyak fleksibilitas untuk linking dengan kode proprietary.​

 

Dampak Pemilihan Lisensi Terhadap Proyek

Pemilihan lisensi menentukan bagaimana proyek software dapat digunakan oleh pengguna lain dan perusahaan. Lisensi permisif sering dipilih untuk memudahkan adopsi dan komersialisasi, sementara lisensi copyleft menjaga agar perangkat lunak tetap bebas dan terbuka. Software engineer perlu menimbang tujuan proyek, kebutuhan kolaborasi, dan potensi risiko hukum dalam memilih lisensi.​

Kewajiban dalam Mematuhi Lisensi

Mematuhi persyaratan lisensi open source sangat penting, terutama jika menggunakan atau menggabungkan kode dari proyek lain. Hal ini dapat meliputi menyertakan atribusi hak cipta, menyebarluaskan kode sumber, atau memenuhi ketentuan modifikasi. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan tuntutan hukum, kerugian finansial, dan kerusakan reputasi.

 

 

 

Referensi:

  • https://semaphore.io/blog/open-source-licensing
  • https://www.aptori.com/blog/what-is-open-source-license-compliance-and-why-is-it-important
  • https://solutionshub.epam.com/blog/post/open-source-licenses-definition-types-and-comparison
  • https://fossa.com/learn/developers-guide-open-source-software-licenses/
  • https://www.mend.io/blog/top-open-source-licenses-explained/