Bekasi, 13 Januari 2025 – Dalam dunia bisnis modern yang semakin didominasi oleh teknologi digital, etika menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan. Melalui acara OBEDA (Obrolan Beken Dosen Asyik) yang diselenggarakan oleh Program Business Management, para peserta diajak untuk menyelami tema “Business Ethics in Digital World” bersama Prof. Badrinath Rao. Beliau adalah Associate Professor of Sociology dan Asian Studies di Kettering University, Flint, Michigan, sekaligus seorang practicing attorney di Michigan, Amerika Serikat. Kehadirannya membawa wawasan mendalam mengenai pentingnya etika dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

Mengupas Esensi Etika Bisnis di Era Digital

Pada seminar ini, Prof. Badrinath Rao membahas konsep etika bisnis dari sudut pandang filosofis, menyoroti bagaimana teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dunia bisnis. Namun, kemajuan teknologi ini juga memunculkan berbagai dilemma, yang menuntut perhatian serius. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya memiliki identitas moral yang kuat dan nilai-nilai yang kokoh sebagai landasan dalam mengambil keputusan bisnis.

Prof. Badrinath Rao

Prof. Badrinath Rao menekankan bahwa penerapan etika bisnis yang baik dapat menjadi alat untuk membangun reputasi yang positif, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta menciptakan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Seminar ini juga menjadi ajang refleksi bagi para peserta untuk mempertimbangkan pentingnya pilihan etis, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi. Kutipan inspiratif seperti “It is choice not chance that changes our destiny” dan “Life is not made by a series of chances but rather a series of choices” menjadi pesan kuat yang menggugah peserta untuk selalu berpegang pada prinsip moral, meskipun menghadapi godaan kemajuan teknologi.

Studi Kasus: Pelajaran Nyata dari Dunia Digital

Dalam OBEDA kali ini, sejumlah kasus nyata diangkat untuk menyoroti pentingnya penerapan etika dalam dunia bisnis digital. Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah tentang tantangan keamanan data. Prof. Badrinath Rao menggambarkan teknologi seperti api—dapat memberikan manfaat besar, tetapi juga berpotensi disalahgunakan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan data konsumen merupakan tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi oleh setiap perusahaan.

Selain itu, contoh sederhana seperti pengalaman buruk pelanggan terhadap layanan ojek online juga diangkat. Pelayanan yang tidak etis dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Contoh lain yang relevan adalah penggunaan data pelanggan secara ilegal untuk promosi, yang tidak hanya melanggar etika tetapi juga berdampak negatif pada citra bisnis.

Etika sebagai Kunci Keberlanjutan

Seminar OBEDA ini menjadi pengingat bahwa penerapan etika dalam bisnis tidak hanya sebatas kewajiban moral, tetapi juga merupakan strategi yang cerdas untuk memastikan keberlanjutan bisnis di era digital. Dengan tetap menjunjung nilai-nilai moral, bisnis dapat tumbuh dan berkembang tanpa mengorbankan kepercayaan pelanggan. Acara ini memberikan inspirasi dan wawasan yang berharga bagi seluruh peserta, menegaskan bahwa di tengah arus perubahan teknologi, etika tetap menjadi kompas utama dalam navigasi dunia bisnis modern.