Media Sosial dan Transformasi Gaya Komunikasi Generasi Modern
Gaya komunikasi generasi sekarang telah banyak diubah oleh kemajuan teknologi, khususnya dalam konteks media sosial. Selain sebagai sarana penyampaian informasi, situs media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter juga memfasilitasi berkembangnya gaya komunikasi yang lebih ringkas dan visual. Karena foto, video singkat, dan emotikon dapat menyampaikan pesan secara efektif dengan cepat, generasi muda saat ini cenderung lebih menyukai penggunaan bentuk komunikasi ini.
McLuhan menegaskan bahwa “medium adalah pesan”, artinya cara media dipersepsikan mempengaruhi cara pesan dipersepsikan. Di era media sosial, konteks visual dan bahasa informal sering digunakan untuk mengungkapkan pesan. Media sosial memberikan banyak keuntungan dalam membina hubungan internasional, namun ada juga kelemahannya, seperti menurunnya interaksi tatap muka dan meningkatnya miskomunikasi yang disebabkan oleh interpretasi yang berbeda-beda.
Namun media sosial juga memiliki kelemahan, seperti kurangnya pertemuan tatap muka, kecanduan digital, dan kemungkinan miskomunikasi yang lebih tinggi. Survei Pew Research Center menemukan bahwa meskipun 55% remaja percaya bahwa media sosial membantu mereka merasa lebih terhubung, banyak juga yang percaya bahwa media sosial membuat mereka merasa lebih stres dalam situasi sosial.
Generasi muda harus belajar bagaimana menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan manfaat dan ancamannya. Menjaga kualitas hubungan antarpribadi di luar dunia maya dan berhati-hati saat berkomunikasi secara digital sangatlah penting.
Referensi :
- McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extensions of Man.
- Anderson, M., & Jiang, J. (2018). “Teens, Social Media & Technology 2018.” Pew Research Center.
Comments :