Generasi Z (Gen Z) sedang mendefinisikan ulang budaya kerja dengan fokus pada teknologi, fleksibilitas, dan kesejahteraan. Pengaruh mereka sangat berdampak pada cara bisnis beroperasi, mulai dari keterlibatan di media sosial hingga inisiatif kesejahteraan karyawan. Tren ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan Teknologi Informasi Bisnis (Business Information Technology), sebuah bidang yang menggabungkan proses bisnis dengan teknologi untuk menyediakan kerangka kerja strategis dan teknologi yang dibutuhkan perusahaan agar tetap kompetitif di pasar digital yang cepat berubah.

Gambar dihasilkan oleh DALL·E, sebuah alat AI dari OpenAI (tautan ke syarat penggunaan)

Tren Utama Gen Z dan Keterkaitannya dengan Teknologi Informasi Bisnis

1. Istilah Kerja: Quiet Quitting dan Rage Applying

Penggunaan istilah seperti “quiet quitting” dan “rage applying” oleh Gen Z mencerminkan ketidakpuasan mereka terhadap peran kerja tradisional dan menekankan kebutuhan akan pekerjaan yang bermakna serta fleksibilitas. Generasi ini menginginkan pekerjaan yang memiliki tujuan dan memberikan kemampuan untuk memberikan dampak nyata. Teknologi Informasi Bisnis memainkan peran penting dalam mendukung ini dengan mengembangkan proses bisnis berbasis IT yang mengoptimalkan alur kerja dan pengambilan keputusan, sehingga karyawan dapat berkontribusi tanpa merasa terbebani oleh ketidakefisienan.

2. Media Sosial: Alat Utama untuk Bisnis

Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube tidak hanya digunakan untuk keperluan pribadi, tetapi juga menjadi alat bisnis yang dapat meningkatkan keterlibatan, kesadaran merek, dan loyalitas pelanggan. Dalam Teknologi Informasi Bisnis, Analitik Media Sosial dan Alat Listening sangat penting untuk memahami tren dan sentimen pelanggan. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), bisnis dapat menganalisis data dalam jumlah besar untuk memprediksi perilaku konsumen dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Hal ini membantu perusahaan tetap relevan dan tanggap di pasar digital yang berkembang pesat di mana Gen Z menjadi pelaku utamanya.

3. Kesejahteraan Karyawan dan Lingkungan Kerja Hybrid

Kesejahteraan karyawan dan fleksibilitas adalah hal yang sangat penting bagi Gen Z, di mana banyak dari mereka lebih memilih lingkungan kerja hybrid. Teknologi Informasi Bisnis menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung preferensi ini melalui desain UI/UX yang memastikan kolaborasi lancar antara karyawan yang bekerja secara jarak jauh maupun di kantor. Selain itu, integrasi AI dapat memantau kesejahteraan karyawan melalui analitik, memberikan wawasan tentang produktivitas dan kepuasan kerja, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan kondisi kerja secara real-time.

4. Side Hustles dan Ekonomi Gig

Partisipasi Gen Z dalam ekonomi gig di Indonesia terlihat melalui berbagai platform lokal yang mendukung kewirausahaan dan pekerjaan lepas. Misalnya, banyak anak muda Indonesia memanfaatkan Sribulancer, platform freelance lokal yang menghubungkan pekerja lepas dengan klien dalam berbagai bidang seperti desain grafis, penulisan konten, hingga pengembangan website. Selain itu, platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee juga digunakan oleh Gen Z untuk menjual produk-produk buatan sendiri, mulai dari kerajinan tangan hingga barang-barang fashion. Teknologi Informasi Bisnis menyediakan alat untuk membantu para pengusaha digital ini mengelola bisnis mereka dengan lebih efektif, seperti melalui sistem manajemen bisnis berbasis cloud yang memungkinkan otomatisasi faktur, pelacakan proyek, dan manajemen hubungan pelanggan..

Peran Teknologi Informasi Bisnis dalam Proses Bisnis Modern

1. Integrasi Proses Bisnis dengan IT

Proses bisnis yang efisien adalah tulang punggung perusahaan mana pun, dan integrasi sistem IT dengan proses-proses ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. Teknologi Informasi Bisnis berfokus pada penyelarasan kemampuan IT dengan tujuan bisnis, otomatisasi tugas rutin, dan peningkatan efisiensi operasional. Hal ini memungkinkan bisnis merespons perubahan pasar dengan cepat, mengurangi biaya, dan membuat keputusan yang lebih baik—semua faktor penting dalam inovasi yang didorong oleh Gen Z.

2. Desain UI/UX dalam Solusi IT Bisnis

Desain UI/UX memainkan peran penting dalam cara karyawan dan pelanggan berinteraksi dengan sistem bisnis. Bagi Gen Z, yang sangat menghargai platform yang intuitif dan user-friendly, pengalaman pengguna yang mulus sangat penting. Teknologi Informasi Bisnis menggabungkan prinsip UX/UI dalam desain alat-alat bisnis, membuat sistem lebih mudah diakses dan menarik. Baik itu portal internal untuk karyawan atau platform e-commerce untuk pelanggan, antarmuka yang dirancang dengan baik akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan.

3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) dalam Pengambilan Keputusan

AI dan ML menjadi inti dalam mengubah data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Dalam bisnis, teknologi ini dapat menganalisis perilaku pelanggan, meramalkan tren, dan mengoptimalkan strategi pemasaran—semua ini sejalan dengan pola pikir data-driven yang dimiliki Gen Z. AI juga memainkan peran kunci dalam otomatisasi pengambilan keputusan dan meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot dan rekomendasi yang dipersonalisasi. Teknologi Informasi Bisnis memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan AI dan ML untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih cepat, membantu mereka tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

Merenungkan Masa Depan Teknologi Informasi Bisnis dan Gen Z

Saat kita melihat lebih jauh ke masa depan, ada baiknya untuk bertanya: Apakah kita siap menghadapi tuntutan generasi yang terus berkembang ini? Gen Z telah memperkenalkan cara baru dalam bekerja, berbisnis, dan terlibat dengan teknologi. Apakah perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu mengadopsi teknologi seperti AI, Machine Learning, dan UI/UX untuk menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan menarik bagi Gen Z? Ataukah, kita perlu lebih dalam memahami dan beradaptasi dengan cara mereka memandang dunia kerja?

Di sinilah Teknologi Informasi Bisnis memainkan peran kunci, membantu menjembatani kesenjangan antara kebutuhan bisnis dan ekspektasi generasi yang baru. Sementara kita telah membahas bagaimana teknologi dapat meningkatkan proses kerja dan menciptakan fleksibilitas, yang lebih penting adalah bagaimana bisnis dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menjadi lebih inklusif, responsif, dan berkelanjutan di tengah dunia yang terus berubah. Apakah bisnis Anda siap?

 

 

Referensi:

  1. Tiffany Mawhinney and Kimberly Betts. Understanding Generation Z in the workplace. Deloitte. URL: https://www2.deloitte.com/us/en/pages/consumer-business/articles/understanding-generation-z-in-the-workplace.html
  2. Lazar, M. A., Zbuchea, A., & Pînzaru, F. (2023). The emerging generation Z workforce in the digital world: a literature review on cooperation and transformation. In Proceedings of the International Conference on Business Excellence(Vol. 17, No. 1, pp. 1991-2001). URL: https://sciendo.com/article/10.2478/picbe-2023-0175