Source: https://unsplash.com/photos/red-and-blue-light-streaks-fiXLQXAhCfk

Selama bertahun-tahun, market share (pangsa pasar) telah menjadi salah satu indikator kinerja utama (KPI) yang paling diandalkan oleh eksekutif perusahaan. Alasannya jelas: market share yang lebih besar biasanya dikaitkan dengan profitabilitas yang lebih tinggi. Namun, dengan transformasi digital yang semakin mendominasi lanskap bisnis, pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungan ini masih relevan. Apakah strategi yang berfokus pada peningkatan market share masih efektif di era digital ini, atau sudah saatnya bagi perusahaan untuk mengalihkan fokus mereka?

1. Transformasi Digital: Mengubah Paradigma Market Share

Transformasi digital telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan bersaing. Perusahaan sekarang memiliki akses ke alat dan teknologi yang memungkinkan mereka untuk beroperasi lebih efisien, memahami pelanggan dengan lebih baik, dan menciptakan nilai dengan cara-cara baru. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru, termasuk bagaimana perusahaan harus memikirkan ulang strategi mereka terkait market share.

Tradisionalnya, market share yang besar memberikan beberapa keuntungan utama: efisiensi melalui skala ekonomi, kekuatan pasar yang lebih besar, dan persepsi kualitas yang lebih tinggi di mata konsumen. Namun, dengan munculnya teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan platform digital, perusahaan kecil kini memiliki akses ke alat yang sebelumnya hanya bisa diakses oleh perusahaan besar. Ini berarti bahwa keuntungan tradisional dari market share yang besar mulai terkikis.

2. Efisiensi: Bukan Lagi Monopoli Perusahaan Besar

Di masa lalu, efisiensi operasional sering kali menjadi keuntungan eksklusif perusahaan dengan market share besar. Skala ekonomi memungkinkan perusahaan besar untuk memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang lebih rendah, sementara perusahaan kecil kesulitan untuk bersaing. Namun, dengan adanya perangkat lunak berbasis layanan (Software-as-a-Service/SaaS) dan solusi cloud, perusahaan kecil sekarang dapat mengakses teknologi canggih yang memungkinkan mereka untuk beroperasi dengan efisiensi yang sama, atau bahkan lebih baik, daripada perusahaan besar.

Misalnya, platform seperti Shopify memungkinkan perusahaan kecil untuk mendirikan toko online dan menjual produk mereka secara global dengan biaya yang relatif rendah. Alat seperti Salesforce memberikan akses kepada perusahaan kecil terhadap sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang canggih, yang dulu hanya bisa diakses oleh perusahaan besar. Dengan kata lain, transformasi digital telah mendemokratisasi akses terhadap efisiensi operasional.

3. Kekuatan Pasar: Semakin Terkikisnya Keunggulan Perusahaan Besar

Selain efisiensi, market share yang besar juga memberikan kekuatan pasar yang lebih besar. Perusahaan dengan market share yang besar memiliki posisi tawar yang lebih kuat terhadap pemasok dan pelanggan. Namun, di era digital, kekuatan pasar ini semakin terkikis. Pasar elektronik dan platform digital menciptakan transparansi harga yang lebih besar, mengurangi biaya pencarian, dan menurunkan hambatan masuk bagi perusahaan kecil.

Sebagai contoh, perusahaan fintech seperti Wise (sebelumnya TransferWise) berhasil menantang dominasi pemain besar seperti Western Union dengan menawarkan layanan transfer uang internasional yang lebih murah dan transparan. Dengan menggunakan teknologi digital, Wise mampu menarik pelanggan dari seluruh dunia tanpa harus memiliki jaringan fisik yang besar. Ini menunjukkan bagaimana perusahaan kecil dapat memanfaatkan teknologi digital untuk bersaing langsung dengan pemimpin pasar.

4. Persepsi Kualitas: Menjadi Lebih Tergantung pada Ulasan dan Reputasi Online

Di masa lalu, market share yang besar sering kali dilihat sebagai indikator kualitas. Konsumen cenderung percaya bahwa produk dari perusahaan dengan market share yang besar lebih berkualitas. Namun, dengan semakin mudahnya mengakses informasi melalui internet, konsumen sekarang memiliki alat untuk menilai kualitas produk secara lebih mandiri. Ulasan pelanggan, peringkat online, dan situs perbandingan kini memainkan peran penting dalam membentuk persepsi kualitas.

Misalnya, perusahaan alas kaki Allbirds berhasil membangun reputasi untuk produk berkualitas tinggi meskipun memiliki market share yang relatif kecil. Mereka memanfaatkan ulasan online dan pemasaran media sosial untuk menyebarkan pesan mereka dan menarik pelanggan yang peduli dengan keberlanjutan dan kualitas. Ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas kini lebih bergantung pada reputasi online daripada market share.

5. Mengapa Nilai Menjadi Lebih Penting daripada Market Share

Dengan perubahan-perubahan yang dibawa oleh transformasi digital, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan kembali strategi mereka yang berfokus pada market share. Alih-alih hanya mengejar peningkatan market share, perusahaan harus fokus pada menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pelanggan mereka. Ini bisa dilakukan melalui inovasi produk, peningkatan pengalaman pelanggan, dan pembangunan reputasi yang kuat di pasar.

Transformasi digital memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada kebutuhan dan preferensi individu pelanggan. Dengan menggunakan data dan analitik, perusahaan dapat menciptakan solusi yang lebih dipersonalisasi dan relevan, yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan profitabilitas jangka panjang, terlepas dari market share mereka.

Kesimpulan: Relevansi Market Share di Era Digital

Market share masih penting, tetapi relevansinya dalam kaitannya dengan profitabilitas telah berubah di era digital. Perusahaan yang lebih digital cenderung menemukan bahwa keuntungan dari peningkatan market share tidak lagi sebesar dulu. Sebaliknya, perusahaan dengan market share kecil tetapi digitalisasi yang kuat dapat melihat peningkatan profitabilitas yang signifikan.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menyesuaikan strategi mereka dengan fokus yang lebih besar pada penciptaan nilai dan adaptasi terhadap lanskap digital yang berubah. Dengan melakukan ini, mereka dapat memastikan bahwa mereka tetap kompetitif dan relevan, bahkan dalam lingkungan bisnis yang semakin terdisrupsi oleh teknologi.

 

 

Refferences:

https://hbr.org/2024/08/does-market-share-still-matter