Saat ini Korean Pop atau yang lebih dikenal dengan sebutan K-Pop tengah berkembang sangat pesat, tidak hanya di Korea Selatan tetapi juga menyebar luas ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pertumbuhan industri K-Pop ini terlihat dari banyaknya boy group dan girl group yang muncul belakangan ini. Tidak hanya itu, banyak produk juga memanfaatkan artis K-Pop sebagai bintang iklan atau duta merek mereka untuk menarik perhatian para penggemar K- Pop agar membeli produk yang mereka tawarkan. Peran teknologi juga sangat penting dalam perkembangan budaya K-Pop ini. Dengan teknologi yang semakin maju dan alat komunikasi yang canggih, penggemar dapat dengan mudah mengakses informasi tentang artis atau idola mereka. Namun, perkembangan budaya K-Pop ini juga secara perlahan membawa dampak negatif bagi para penggemarnya, terutama para remaja yang mulai kecanduan.

Kecanduan K-Pop: Apa yang Terjadi di Balik Layar?

Menurut Dr. David Greenfield, seorang psikolog dan ahli terapi adiksi, menyamakan kecanduan K-Pop dengan “kecanduan aktivitas sejenis seperti kecanduan internet atau kecanduan game, yang melibatkan perilaku kompulsif dan ketergantungan psikologis.”. Kecanduan K-Pop terjadi saat seseorang terobsesi secara berlebihan terhadap budaya pop Korea, terutama musik, penampilan, dan gaya hidup idola-idola K-Pop. Remaja yang terlalu terikat pada K-Pop sering kali menghabiskan banyak waktu untuk menonton video musik, membaca berita tentang idola mereka, membeli merchandise, dan bahkan berpartisipasi dalam komunitas online yang membahas K-Pop.

Dampak Negatif Kecanduan K-Pop terhadap Kesehatan Mental Remaja

1. Rendah Diri yang Meningkat

Citra sempurna yang sering ditampilkan oleh idola K-Pop dapat membuat remaja merasa tidak puas dengan penampilan dan kepribadian mereka sendiri, menyebabkan peningkatan perasaan rendah diri.

2. Gangguan Tidur

Kecanduan K-Pop seringkali menyebabkan gangguan tidur karena remaja yang terlalu terikat, rela untuk begadang demi menonton konten K-Pop atau menunggu perilisan album baru dari idola mereka.

3. Isolasi Sosial

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk kegiatan terkait K-Pop dapat menyebabkan remaja menarik diri dari interaksi sosial di dunia nyata, hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat.

4. Ketidakstabilan Emosional

Kecanduan K-Pop bisa memicu ketidakstabilan emosional, terutama ketika idola mereka mengalami masalah atau kontroversi. Remaja yang terlalu terikat dengan idola mereka bisa merasakan stres, kecemasan, atau bahkan depresi sebagai respons terhadap peristiwa- peristiwa ini.

5. Ketergantungan Finansial

Industri K-Pop memanfaatkan kecenderungan penggemar untuk menghabiskan uang mereka dalam membeli album, merchandise, atau tiket konser. Bagi remaja yang kecanduan, hal ini bisa menyebabkan ketergantungan finansial yang serius, dengan menghabiskan uang lebih dari yang mereka mampu untuk memenuhi kebutuhan kecanduan mereka.

Sumber: https://www.instagram.com/p/B7OPhiFgDvo/

Cara Mengatasi Kecanduan K-Pop

1. Memahami Berbagai Efek Negatif bagi Kesehatan Mental

Memahami adanya efek negatif dari Kecanduan Kpop bagi kesehatan mental seseorang. Menyadari bahwa kecanduan ini mampu menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi merupakan langkah awal dalam mengatasi permasalahan ini.

2. Memahami Penyebab Kecanduan

Menentukan sumber penyebab dari kecanduan Kpop merupakan hal yang penting untuk mengatasi permasalahan ini. Apakah kecanduan tersebut disebabkan oleh tekanan sosial, dorongan untuk menemukan hiburan, atau permasalahan lainnya. Perlu dopahami juga dengan mengetahui akar permasalahan kecanduan ini dapat membantu seseorang menemukan solusi yang tepat.

3. Mengurangi secara Bertahap

Mengurangi menonton konten Kpop atau mendengarkan lagu Kpop secara bertahap dapat membantu mengatasi kecanduan tersebut.

4. Membuat Batasan Akses

Berikan batasan akses ke konten Kpop dengan cara menghapus aplikasi atau berhenti mengikuti akun Social Media yang memberikan banyak konten tersebut. Dengan cara ini dapat mengurangi godaan untuk melihat dan terlibat dalam dunia Kpop.

5. Mengalihkan Perhatian kepada Kegiatan Lain

Menemukan kegiatan baru yang menyenangkan dapat mengalihkan fokus dari kecanduan Kpop. Memulai hobi baru, seperti berolahraga, membaca buku, melukis, atau kegiatan lainnya tidak hanya membantu mengurangi kecanduan, namun juga dapat memberikan manfaat positif dikehidupan sehari-hari.

6. Menemukan Motivasi

Carilah motivasi atau alasan yang kuat mengapa ingin mengurangi kecanduan Kpop. Apakah alasan tersebut untuk meningkatkan produktivitas, kesehatan mental, atau ingin fokus pada sesuatu yang lebih penting di dalam hidup.

Mengingatkan diri akan motivasi tersebut jika merasa ingin kembali terjebak dalam kecanduan.

Kesimpulan

Kecanduan K-Pop bisa berdampak besar pada kesehatan mental remaja, mulai dari peningkatan rendah diri hingga isolasi sosial dan ketidakstabilan emosional. Penting bagi remaja dan orang tua mereka untuk mengenali tanda-tanda kecanduan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan kesadaran dan dukungan yang tepat, remaja bisa pulih dan menemukan keseimbangan yang sehat dalam kehidupan mereka.

 

Referensi :

Febriani, G. A. 2019. Psikolog Ungkap Bahaya Jadi Bucin K-Pop. Wolipop. https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-4839802/psikolog-ungkap-bahaya-jadi- bucin-k-pop

Haniifah, P. 2022. Pengaruh Kpop Terhadap Kesehatan Mental Remaja. Kumparan. https://kumparan.com/putri-haniifah/pengaruh-kpop-terhadap-kesehatan-mental-remaja- 1zPaxhw0p11/full

Rannaesa, G. P. 2023. Dampak Negatif K-Pop Terhadap Kehidupan Remaja di Indonesia. OSC. https://osc.medcom.id/community/dampak-negatif-k-pop-terhadap-kehidupan-remaja-di- indonesia-5982

 

Tim Editor. 2024. 6 Cara Menghilangkan Kecanduan Kpop yang Mudah dan Efektif. Kumparan. https://kumparan.com/info-psikologi/6-cara-menghilangkan-kecanduan-kpop-yang- mudah-dan-efektif-22JkTAzup52/full