2 Perspektif Ilmu Komunikasi dalam “Queen of Tears” yang perlu kamu diketahui
Binusian! Kalian sudah lihat drakor yang akhir-akhir ini viral belum? Ya, akhir-akhir ini ada drakor yang viral di berbagai platform media sosial lho, judulnya adalah Queen of Tears! Saking viralnya, episode 16 dari drakor ini mendapat rating 24,850 persen yang dimana terpaut tipis dengan rekor rating CLOY, yakni 21,683 persen.
Drama Korea “Queen of Tears”, tidak hanya menjadi suguhan hiburan semata, tetapi juga memperlihatkan betapa pentingnya komunikasi dalam menjaga hubungan interpersonal. Melalui konflik yang dialami oleh pasangan utamanya, Hyun Woo dan Hae In, kita dapat melihat bagaimana hambatan-hambatan dalam komunikasi serta teori atribusi berperan dalam dinamika hubungan mereka.
Nah, konflik-konflik tersebut bisa kita kaitkan dengan teori komunikasi lho. Mari kita Simak penjelasannya berikut ini.
Pertama-tama, terlihat jelas bahwa hambatan psikososial memainkan peran kunci dalam menghambat komunikasi antara Hyun Woo dan Hae In. Ketika keduanya menghadapi kehilangan yang mendalam, perbedaan dalam cara mereka mengatasi trauma tersebut memunculkan kesalahpahaman yang semakin memperkeruh hubungan mereka. Ketidakmampuan mereka untuk secara terbuka menyampaikan perasaan dan mencari pemahaman bersama hanya memperparah situasi tersebut.
Selain itu, kompleksitas hubungan mereka juga dipengaruhi oleh teori atribusi. Asumsi-asumsi yang terbentuk dari pengalaman-pengalaman masa lalu menyulitkan mereka untuk melihat situasi dari sudut pandang yang objektif. Hal ini mengarah pada penumpukan misinterpretasi dan ketidakpercayaan yang semakin memperlebar jurang di antara mereka.
Namun, seperti yang bisa dilihat dari drama ini, pemahaman tentang hambatan-hambatan dalam komunikasi dan teori atribusi tidak hanya berlaku dalam dunia fiksi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang menuntut kita untuk memahami perspektif orang lain dan menavigasi berbagai hambatan dalam komunikasi.
Dengan memahami konsep-konsep ini, kita dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, memperkuat hubungan interpersonal, dan menjaga harmoni dalam berbagai situasi. Jadi, mari kita terus mendalami ilmu komunikasi, baik melalui film dan drama maupun dalam kehidupan nyata!
Comments :