Bekasi, 7 November 2025 – BINUS University @Bekasi kembali mengukuhkan komitmennya dalam mendukung gerakan pelestarian lingkungan melalui kegiatan Focus Group Discussion dalam rangka peringatan World Clean Up Day 2025. Kegiatan ini merupakan ruang interaktif bagi masyarakat Kota Bekasi untuk bertukar informasi serta mencari solusi atas permasalahan sampah yang masih menjadi isu utama di wilayah perkotaan.

Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai elemen masyarakat Kota Bekasi. Mereka berasal dari komunitas lingkungan, organisasi masyarakat, serta warga yang memiliki kepedulian terhadap isu kebersihan lingkungan. Keberadaan warga sebagai partisipan utama menegaskan bahwa gerakan pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah atau institusi pendidikan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi yaitu Dr. Tri Adhianto Tjahyono. Dalam kegiatan ini, Wali Kota Bekasi menyampaikan pendapat dan pandangannya terkait kondisi pengelolaan sampah di Kota Bekasi. Menurut Dr. Tri Adhianto, tantangan terbesar dalam menjaga kebersihan lingkungan bukan terletak pada kurangnya sarana, melainkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah di tingkat rumah tangga. Wali Kota Bekasi juga menekankan bahwa gerakan masyarakat seperti kegiatan ini memiliki dampak nyata dalam menumbuhkan kebiasaan positif di lingkungan sekitar.

Ia menambahkan bahwa kesadaran kolektif berawal dari tindakan sederhana. Ketika masyarakat memahami pentingnya memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik, maka volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dapat berkurang secara signifikan. Selain itu, keterlibatan perguruan tinggi seperti BINUS University @Bekasi dinilai sangat penting karena mampu menjadi pusat edukasi sekaligus penggerak perubahan perilaku melalui kegiatan langsung bersama masyarakat.

Dalam kegiatan Focus Group Discussion ini, para narasumber memberikan penjelasan mengenai konsep reduce reuse recycle atau 3R serta langkah langkah pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggal. Peserta berdiskusi mengenai kendala yang dihadapi masyarakat, seperti ketidakteraturan jadwal pengumpulan sampah di beberapa wilayah, minimnya fasilitas pemilahan, hingga kurangnya edukasi mengenai sampah organik dan anorganik. Diskusi berjalan dengan aktif dan penuh antusiasme karena setiap peserta diberi kesempatan menyampaikan pendapat maupun pengalaman pribadi.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pertukaran pendapat, tetapi juga menghasilkan rencana tindak lanjut yang disepakati bersama. Salah satu rencana yang dirumuskan adalah pelaksanaan kegiatan pembersihan lingkungan secara berkala di lingkungan masing masing. Selain itu terdapat pula perencanaan kampanye pengurangan plastik dan pembentukan bank sampah berbasis komunitas.

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat semakin memahami bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan pemerintah serta dunia pendidikan kegiatan World Clean Up Day di BINUS University @Bekasi menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih besar bagi keberlanjutan lingkungan Kota Bekasi. Semangat menjaga bumi dapat dimulai dari satu langkah sederhana namun berarti.