Kolaborasi Jisoo BLACKPINK & Zayn Malik: Strategi Komunikasi Lintas Budaya Penarik Jutaan Views
Kabar duet tak terduga antara member BLACKPINK, Jisoo, dan mantan anggota One Direction, Zayn Malik, melalui lagu “Eyes Closed” pada 10 Oktober 2025, telah mengguncang jagat musik global. Kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan dua bintang, melainkan sebuah studi kasus menarik tentang keberhasilan strategi komunikasi cerdas dalam meraih perhatian masif di era digital. Jutaan views yang diprediksi akan membanjiri rilisan ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari perhitungan komunikasi yang cermat, melibatkan setidaknya tiga teori fundamental.

Memecah Batasan Kultural: Komunikasi Lintas Budaya
Perpaduan antara Jisoo, ikon K-Pop dari Korea Selatan, dengan Zayn Malik, musisi Pop-R&B dari Inggris, adalah perwujudan sempurna dari fenomena Korean Wave (Hallyu) yang telah mendunia. Dari perspektif Komunikasi Lintas Budaya (Gudykunst & Kim, 1997), kolaborasi ini berfungsi sebagai cultural bridge.
Jisoo membawa estetika K-Pop yang sangat terorganisir dan basis penggemar fanatik (BLINK) yang loyal, sementara Zayn menawarkan kehangatan pop Barat yang lebih soulful. Perpaduan genre ini menciptakan novelty (kebaruan) yang minim cultural noise karena kedua artis memiliki star power yang diakui secara global. Keunikan vokal Jisoo yang lembut berpadu dengan ciri khas suara melankolis Zayn dalam lirik ballad “Eyes Closed” menarik rasa penasaran dan meminimalkan ekspektasi yang terlalu kaku, membuatnya lebih mudah diterima oleh audiens dari berbagai latar belakang budaya.
Menganalisis Motif Penggemar: Kegunaan dan Kepuasan
Mengapa kolaborasi ini begitu meledak? Jawabannya terletak pada Teori Uses and Gratifications (Katz et al., 1973). Teori ini berpendapat bahwa audiens adalah pengguna media yang aktif dan sengaja memilih konten yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka.
Dalam kasus ini, penggemar memilih untuk berpartisipasi aktif karena mereka mendapatkan integrasi sosial (bersatu dengan fandom lain), kebutuhan kognitif (memenuhi rasa penasaran akan hasil perpaduan dua genre), dan hiburan (mendapatkan konten dream team). Motivasi ini yang mendorong aksi masif di media sosial.
Kekuatan Kolektif: Budaya Partisipatif
Motivasi intrinsik penggemar kemudian diwujudkan melalui Teori Budaya Partisipatif (Jenkins, 2006). Pengumuman kolaborasi yang diunggah di media sosial segera memicu aktivitas fandom yang terstruktur. Penggemar tidak lagi pasif, melainkan menjadi bagian dari viralitas melalui:
- Afiliasi: Bergabung dalam group chat untuk menyusun strategi streaming.
- Sirkulasi: Membagikan ulang teaser di berbagai platform (TikTok, X/Twitter, Instagram) dengan hashtag terstruktur.
Keterlibatan aktif ini menghasilkan buzz yang mendorong media massa untuk memberitakannya, menciptakan efek Agenda-Setting (McCombs & Shaw, 1972) di mana kolaborasi ini menjadi perhatian utama publik. Kolaborasi Jisoo dan Zayn Malik membuktikan bahwa sukses global adalah perpaduan antara kualitas karya dan strategi komunikasi yang mampu menggerakkan jutaan penggemar aktif.
Kesimpulan
Kolaborasi Jisoo dan Zayn Malik adalah contoh nyata sinergi sempurna antara seni dan sains komunikasi. Sukses besar “Eyes Closed” bukan hanya diukur dari kualitas musik, tetapi dari kemampuan strategis dalam membangun jembatan lintas budaya yang memenuhi kebutuhan sosial dan kognitif penggemar. Dengan demikian, mereka berhasil mengaktifkan budaya partisipatif fandom yang kuat, menjamin lonjakan views dan traffic digital. Kolaborasi ini adalah cetak biru untuk dominasi musik global di masa depan.
Daftar Pustaka
Gudykunst, W. B., & Kim, Y. Y. (1997). Communicating with strangers: An approach to interpersonal communication (3rd ed.). McGraw-Hill.
Jenkins, H. (2006). Convergence culture: Where old and new media collide. New York University Press.
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973). Uses and gratifications research. The Public Opinion Quarterly, 37(4), 509–523.
McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972). The agenda-setting function of mass media. Public Opinion Quarterly, 36(2), 176–187.
Comments :