Perkembangan Software Engineering Saat Ini

-
Integrasi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam Software Engineering
AI telah menjadi bagian penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Alat seperti GitHub Copilot dan Amazon CodeWhisperer membantu dalam penulisan kode, deteksi bug, dan analisis data otomatis
Generative AI berkembang melalui tiga generasi: dari sekadar menyelesaikan kode, hingga agen AI yang terintegrasi dalam seluruh siklus pengembangan (SDLC) seperti backlog, pengujian, dan deployment
Pendekatan AI-native, yaitu Software Engineering 3.0 (SE 3.0), mulai diterapkan, yang menempatkan AI sebagai kolaborator cerdas dalam pengembangan—bukan hanya alat bantu.
-
Otomatisasi, Agilitas, DevOps, dan Platform Engineering
Pendekatan Agile, DevOps, dan Cloud-native masih menjadi fondasi utama, namun terus berkembang. Platform Engineering berkembang untuk menyederhanakan workflow pengembang melalui portal self-service dan infrastruktur yang distandarisasi
Konsep DevSecOps mengintegrasikan keamanan sejak tahap awal pengembangan, bukan hanya sebagai tahap akhir
Pendekatan Hyper-Agile berbasis AI mulai muncul, seperti AI bantu dalam sprint planning, alokasi backlog, dan kolaborasi real-time
-
Low-Code / No-Code & Demokratisasi Pengembangan
Platform low-code maupun no-code memungkinkan pengguna non-teknis membuat aplikasi dengan cepat secara visual. Gartner memperkirakan low-code akan menjadi dominan dalam aktivitas pengembangan aplikasi
Kemampuan pengodean semakin terbuka luas, memungkinkan kolaborasi antara teknis dan non-teknis
-
Cloud-Native, Microservices, dan Teknologi Pendukung
Cloud-native development dengan microservices, container (seperti Docker), dan orkestrasi (seperti Kubernetes) semakin menjadi andalan untuk menciptakan aplikasi yang skalabel dan fleksibel
Platform seperti Netflix dan Airbnb sudah memanfaatkan pendekatan ini
Platform Engineering juga mendukung pengelolaan microservices dengan efisien
-
Fokus pada Keamanan: DevSecOps & Automatisasi
Keamanan tidak lagi diabaikan—DevSecOps mengintegrasikan praktik keamanan dari desain hingga deployment
Perusahaan seperti fintech menerapkan DevSecOps untuk memastikan transaksi aman dan sistem terlindungi sepanjang waktu.
-
Deep Learning & Quantum dalam Software Engineering
Deep learning sudah diterapkan dalam berbagai tahap SDLC: mulai dari code generation hingga fault localization
Sementara itu, Quantum Software Engineering mulai muncul—fokus pada tantangan baru dalam desain, maintainability, dan efisiensi perangkat lunak kuantum.
-
Tantangan dan Peluang di Era AI
AI memang meningkatkan produktivitas developer, namun juga menimbulkan tantangan seperti kepercayaan terhadap kode AI, teknikal debt, dan debugging lebih kompleks
Bagi developer junior, peluang mungkin berkurang—karena AI mampu menggantikan peran pengodean dasar—sementara profesional berpengalaman tetap sangat bernilai
Meta CTO bahkan membayangkan divisi antara engineer AI-empowered vs yang hanya mengerjakan tugas rutin
Fitur vibe coding, yakni pengembangan berbasis prompt teks alami, menjadi tren yang kontroversial—dapat mempercepat pengembangan tapi rentan terhadap error dan ancaman kualitas
Daftar Pustaka
- Zhou, Y., Wang, Q., Liu, J., & Zhang, L. (2023). AI for Software Engineering: Trends and Future Directions. IEEE Transactions on Software Engineering.
- NIST. (2022). Secure Software Development Framework (SSDF). National Institute of Standards and Technology.
- Cairns, C., Letier, E., & Müller, H. A. (2023). Green Software Engineering: Toward Sustainable Digital Infrastructures. ACM Computing Surveys.
- Ahmed E. Hassan et al. (2024). Towards AI‑Native Software Engineering (SE 3.0): A Vision and a Challenge Roadmap. arXiv.
- Juan M. Murillo et al. (2024). Quantum Software Engineering: Roadmap and Challenges Ahead. arXiv.
Comments :