Architectural design dalam konteks software engineering adalah fase krusial yang menentukan struktur, kualitas, dan evolusi sebuah sistem perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak (software architecture) menyusun komponen-komponen utama, hubungan antar komponen, dan atribut kualitas yang ingin dicapai seperti performa, keamanan, dan skalabilitas

Proses ini mencakup keputusan-keputusan strategis mengenai teknologi, pola desain (misalnya, layered, microservices, event-driven), dan mekanisme komunikasi seperti API atau middleware

 

 Elemen dan Pola Arsitektur Utama

  • Komponen, konektor, dan konfigurasi sistem adalah fondasi visual dan struktural dari arsitektur perangkat lunak
  • Pola populer seperti layered architecture, microservices, event-driven architecture, maupun client-server menjadi pilihan utama berdasarkan konteks dan kebutuhan sistem
  • C4 Model adalah teknik visual untuk mendekomposisi sistem secara bertingkat menjadi konteks, container, komponen, dan elemen kode, memudahkan kolaborasi di tim agile

 

Pendekatan Modern dalam Software Architecture

a) AI & Otomatisasi Arsitektur
Kecerdasan buatan, khususnya melalui Large Language Models (LLMs), mulai digunakan untuk membantu desain arsitektur seperti yang dipaparkan dalam studi “Generative AI for Software Architecture”. GenAI digunakan dalam keputusan arsitektural awal—dari requirement ke desain, hingga arsitektur ke kode—meski tantangan seperti akurasi, bias, dan evaluasi masih perlu ditangani
Framework seperti MAAD (Multi-Agent Architecture Design) mengotomatiskan desain arsitektur melalui agen-agen yang berkolaborasi: Analyst, Modeler, Designer, Evaluator. Studi menunjukkan MAAD lebih unggul dibanding MetaGPT dan memberikan laporan evaluasi arsitektur yang terstruktur dan dapat diaplikasikan secara industri

b) Evaluasi Arsitektur yang Terintegrasi
Untuk menangani trade-off dan risiko di berbagai level (sistem, referensi, framework), diperkenalkan ATRAF—Architecture Tradeoff and Risk Analysis Framework. ATRAF menyediakan metode seperti ATRAM, RATRAM, dan AFTRAM untuk menilai risiko dan sensitivitas arsitektur secara iteratif dan sistematis

c) Tren Masa Depan: AI, IoT, dan Low-Code

  • AI adaptif mampu mengidentifikasi hambatan performa, keamanan, dan menghasilkan sistem yang menyesuaikan arsitektur secara otomatis
  • Integrasi IoT dan edge computing mendorong desain arsitektur yang mendukung pemrosesan di tepi (edge), kapasitas real-time, dan interoperabilitas antar perangkat dan cloud
  • Platform low-code/no-code mempermudah perancangan arsitektur tanpa pengetahuan teknis mendalam, mempercepat deployment dan fokus pada desain tingkat tinggi

d) Tantangan Utama

  • Trade-off antara desain upfront dan arsitektur emergen: dalam metodologi agile, kadang lebih baik menunda keputusan arsitektural, tapi itu bisa menimbulkan risiko di masa depan
  • Masalah AI seperti sombrero (hallucinations), kurangnya data khusus arsitektur, dan kurangnya evaluasi formal tetap menjadi hambatan untuk penggunaan GenAI secara luas
  • Kompleksitas dan risiko multi-level arsitektural (sistem, referensi, framework) belum banyak ditangani secara holistik sebelum ATRAF muncul .

Architectural design dalam software engineering adalah fase inti yang menyatukan strategi, struktur, dan kualitas sistem perangkat lunak. Pendekatan tradisional seperti C4 Model, pola arsitektur (layered, microservices), penggunaan ATAM/ATRAF, kini berkembang memasukkan kecanggihan AI, otomatisasi multi-agen (MAAD), dan tren seperti IoT dan low-code. Meskipun potensi besar terbuka, tantangan seperti evaluasi, akurasi AI, dan keseimbangan antara fleksibilitas agile dan kestabilan arsitektural perlu diatasi agar desain arsitektur semakin adaptif, efisien, dan aman.

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. Esposito, M., Li, X., Moreschini, S., Ahmad, N., Cerny, T., Vaidhyanathan, K., Lenarduzzi, V., Taibi, D. (2025). Generative AI for Software Architecture. Applications, Trends, Challenges, and Future Directions.
  2. Li, R., Zhang, Y., Liang, P., Sun, W., Liu, Y. (2025). Knowledge-Based Multi-Agent Framework for Automated Software Architecture Design
  3. Li, R., Zhang, Y., Zhou, X., Liang, P., Sun, W., Xuan, J., Jin, Z., Liu, Y. (2025). MAAD: Automate Software Architecture Design through Knowledge‑Driven Multi‑Agent Collaboration
  4. Hassouna, A. B. (2025). The Architecture Tradeoff and Risk Analysis Framework (ATRAF): A Unified Approach for Evaluating Software Architectures, Reference Architectures, and Architectural Frameworks.
  5. AppMaster (2025). Evolusi Desain Arsitektur Perangkat Lunak (blog)