Pengertian dan Sejarah Perkembangan Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang dalam ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat meniru kecerdasan manusia. Sistem ini dirancang agar mampu belajar, bernalar, mengambil keputusan, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang menyerupai pemikiran manusia.
Konsep tentang mesin cerdas sebenarnya telah muncul sejak zaman kuno, tercermin dalam mitos dan filosofi tentang makhluk buatan yang bisa berpikir atau bergerak sendiri. Namun, perkembangan nyata AI dimulai pada pertengahan abad ke-20. Tahun 1956 dianggap sebagai tonggak awal AI modern, ketika John McCarthy dan sekelompok ilmuwan lainnya mengadakan konferensi di Dartmouth College, AS. Di situlah istilah Artificial Intelligence pertama kali digunakan secara formal.
Pada dekade-dekade berikutnya, AI mengalami pasang surut. Periode optimisme awal disusul oleh fase AI winter, di mana dana dan minat terhadap AI menurun karena ekspektasi yang terlalu tinggi dan keterbatasan teknologi saat itu. Namun, sejak awal 2000-an, kemajuan komputasi, ketersediaan data besar (big data), dan algoritma pembelajaran mesin (machine learning) yang semakin canggih, membawa AI kembali ke jalur utama inovasi global.
Saat ini, AI telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari asisten virtual, sistem rekomendasi, kendaraan otonom, hingga analisis prediktif. Perkembangan subbidang seperti deep learning, natural language processing, dan computer vision juga semakin memperluas cakupan dan kemampuan AI.
Dengan memahami sejarah dan definisinya, kita bisa melihat bahwa AI bukan sekadar teknologi, melainkan hasil dari perjalanan panjang inovasi manusia. Di masa depan, pengembangan AI akan sangat bergantung pada kolaborasi antar bidang, etika penggunaan, dan regulasi yang bijak agar dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi umat manusia.
Comments :