Gelaran Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 15 memang sudah berlalu, menyisakan cerita manis buat ONIC Esports yang juara lagi, dan juga perjuangan keras RRQ Hoshi yang harus puas jadi runner-up. Tapi, euforia dan rasa sedih setelah Grand Final itu sedikit terganggu sama omongan salah satu player dari RRQ Hoshi, Rinz, yang lumayan jadi buah bibir. Gimana enggak, alih-alih ngakuin kalau ONIC emang lebih jago, Rinz malah bilang kekalahan timnya itu bukan karena ONIC hebat, tapi karena RRQ Hoshi sendiri bikin blunder di game keenam.

Omongan Rinz ini jelas langsung bikin riuh, apalagi di kalangan fans esports. Ada yang bilang itu kurang sportif, enggak menghargai perjuangan ONIC sebagai juara. Bahkan, bintangnya ONIC, Sanz, juga ikut nanggepin, santai tapi nusuk. Dia bilang timnya udah “capek” tiap menang dibilang cuma hoki atau lawan yang salah, bukan karena mereka emang lebih baik.

Sumber: Top up

Kasus Rinz ini jadi pengingat penting buat para atlet esports dan public figure: hati-hati sama omongan. Di era digital, satu kata aja bisa nyebar cepat dan efeknya luas. Kita harus sportif dan hargai lawan, karena mengakui keunggulan mereka itu bagian dari profesionalisme. Ingat juga, omongan kita mencerminkan citra tim, jadi jangan sampai merusak reputasi. Komentar yang provokatif bisa memicu keributan di antara fans. Terakhir, kontrol emosi itu kunci, apalagi setelah kalah. Pilih kata-kata yang bijak meski lagi kecewa berat.

Kasus Rinz ini mungkin bisa jadi pelajaran berharga buat kita semua, biar makin bijak ngomong di depan umum. Bukan berarti harus selalu “manis” dan enggak jujur lho, tapi ada cara yang lebih elegan buat nyampein kekecewaan atau evaluasi tanpa harus bikin pihak lain merasa enggak dihargai.

Mengakui keunggulan lawan itu enggak bakal bikin kita atau tim jadi lemah. Justru, itu nunjukkin karakter yang kuat, sportifitas tinggi, dan kemauan buat belajar dari setiap pertandingan. Di panggung sekelas MPL ID, setiap kata itu ada bobotnya. Semoga kejadian ini bisa jadi momentum buat kita semua, biar makin paham pentingnya etika berbicara, demi kemajuan dan citra positif esports Indonesia di mata dunia.