LLGCI-NL Resmi Diluncurkan: BINUS Bersama Mitra Strategis Dorong Kolaborasi Logistik Hijau Indonesia–Belanda

Jakarta, 16 Juni 2025 — Inisiatif Living Lab Greening Corridors Indonesia–Netherlands (LLGCI-NL) resmi diluncurkan melalui penandatanganan Founding Partners Framework yang mempertemukan empat institusi kunci dari Indonesia dan Belanda:
- BINUS University, melalui Program Business Management – BINUS Business School
- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
- Cikarang Dry Port (CDP)
- HAN University of Applied Sciences, Belanda
Penandatanganan ini dilakukan di sela-sela kegiatan Economic Mission from the Netherlands to Indonesia yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta. Momen ini turut disaksikan oleh perwakilan dari pemerintah Indonesia dan Belanda sebagai wujud komitmen kuat kedua negara dalam mendorong kerja sama bilateral yang berdampak nyata. Peluncuran ini sekaligus menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam memperkuat infrastruktur logistik nasional melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan.
LLGCI-NL merupakan kelanjutan dari proyek riset bilateral Dryport-to-Dryport (DP2DP) yang telah terjalin sejak tahun 2016, melalui kerja sama antara Provinsi Jawa Barat dan Gelderland, Belanda. Proyek ini berkembang menjadi sebuah platform kolaboratif berbasis Triple Helix yang menggabungkan kekuatan dari akademisi, industri, dan pemerintah dalam merancang solusi konkret untuk tantangan logistik dan keberlanjutan.
Sebagai salah satu inisiator utama, BINUS University memainkan peran penting dalam merancang roadmap, menyusun agenda riset, serta menjembatani kolaborasi dengan mitra lokal dan internasional. Melalui keterlibatan Program Business Management di BINUS Business School, LLGCI-NL menjadi wadah aktualisasi misi BINUS dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Komitmen BINUS terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam upayanya mendorong integrasi antara pengembangan akademik dan praktik nyata di lapangan.
Sebagai institusi pendidikan unggulan di Indonesia yang telah terakreditasi internasional, BINUS University membawa kapabilitas akademik dan jejaring global yang kuat untuk memperkuat inisiatif ini. Keikutsertaan BRIN dan CDP turut memberikan landasan teknis dan kebijakan yang kokoh, sementara HAN University of Applied Sciences menghadirkan keahlian dalam riset terapan dan logistik berkelanjutan yang telah terbukti di Eropa.
Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sistem logistik yang:
- Lebih hijau, melalui moda transportasi ramah lingkungan
- Lebih cerdas, lewat digitalisasi rantai pasok dan peningkatan efisiensi logistik
- Lebih terintegrasi, dengan penguatan konektivitas hinterland, khususnya antara pelabuhan dan pusat distribusi di daratan
- Lebih berdampak, terhadap kualitas hidup di perkotaan, dengan mengurangi kemacetan dan emisi
Topik riset yang diusung antara lain pengembangan dry port, konektivitas Tanjung Priok–Rebana, pergeseran moda transportasi dari jalan raya ke kereta api, serta strategi membangun rantai pasok yang rendah karbon. Penekanan terhadap efisiensi dan keberlanjutan ini menjadikan LLGCI-NL selaras dengan agenda global dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Selain itu, pendekatan berbasis data dan teknologi yang diterapkan dalam LLGCI-NL menjanjikan solusi inovatif yang dapat direplikasi di wilayah lain, baik di Indonesia maupun negara berkembang lainnya. Kolaborasi ini juga menjadi contoh nyata dari diplomasi sains (science diplomacy), di mana pengetahuan menjadi jembatan antarnegara dalam menghadapi tantangan global bersama-sama.
Peluncuran LLGCI-NL merupakan bagian dari kegiatan ekonomi berskala besar antara Indonesia dan Belanda. Pada forum yang sama, telah ditandatangani lebih dari 18 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) antara lembaga pemerintah, universitas, dan pelaku usaha dari kedua negara, dengan total nilai kerja sama mencapai hampir 800 juta euro (setara Rp15 triliun). Kerja sama tersebut mencakup berbagai sektor strategis seperti logistik, pendidikan, energi terbarukan, dan pembangunan berkelanjutan. Fakta ini menunjukkan antusiasme dan keseriusan kedua negara dalam menjalin kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Dengan dukungan dari kedua pemerintah serta kolaborasi lintas negara dan lintas sektor, LLGCI-NL diharapkan menjadi model kerja sama riset-aplikatif yang mampu memberikan dampak nyata terhadap transformasi sistem logistik Indonesia. Proyek ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan talenta muda dan penguatan ekosistem riset nasional melalui keterlibatan mahasiswa, akademisi, dan praktisi secara langsung.
Sebagai bagian dari ekosistem pendidikan global, BINUS akan terus memainkan peran aktif dalam membangun pengetahuan, menjembatani aktor-aktor kunci, dan memimpin inisiatif-inisiatif kolaboratif menuju masa depan yang lebih hijau dan terkoneksi. Dengan visi “Fostering and Empowering,” BINUS menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Peluncuran LLGCI-NL tidak hanya menandai kemitraan strategis dua negara, tetapi juga menjadi langkah konkret menuju transformasi sistem
Comments :