Perancangan sistem merupakan salah satu tahap paling penting dalam pengembangan perangkat lunak atau sistem informasi. Sebelum sistem dibangun, perlu dibuat representasi visual alur kerja untuk memudahkan pemahaman tim pengembang maupun pihak terkait. Salah satu alat bantu yang umum digunakan adalah flowchart. Artikel ini akan membahas bagaimana cara merancang sistem dengan flowchart secara efektif dan efisien.

 

Apa Itu Flowchart?

Flowchart adalah diagram yang menunjukkan langkah-langkah atau proses secara berurutan menggunakan simbol grafis seperti panah, kotak, dan bentuk-bentuk lainnya. Flowchart digunakan untuk menggambarkan aliran logika, alur data, maupun prosedur sistem.

Dengan flowchart, pengembang sistem dapat:

  • Memahami alur proses secara keseluruhan
  • Menemukan potensi kesalahan logika
  • Mempermudah komunikasi antaranggota tim
  • Mendokumentasikan sistem dengan lebih jelas

Jenis-Jenis Flowchart

Dalam konteks perancangan sistem, beberapa jenis flowchart yang sering digunakan antara lain:

  1. System Flowchart
    Menggambarkan aliran data atau proses dalam sistem komputer, mencakup input, proses, dan output.
  2. Program Flowchart
    Menjelaskan logika pemrograman dari sebuah modul atau fungsi tertentu dalam sistem.
  3. Process Flowchart
    Menjelaskan urutan proses secara umum, tidak terbatas pada sistem komputer.
  4. Data Flow Diagram (DFD) – Meski bukan flowchart secara teknis, DFD sering digunakan bersamaan untuk menggambarkan aliran data dalam sistem.

Simbol-Simbol Flowchart

Beberapa simbol standar yang digunakan dalam flowchart menurut ANSI (American National Standards Institute):

  • Terminator (oval): menunjukkan awal atau akhir proses
  • Process (persegi panjang): menunjukkan tindakan atau operasi
  • Decision (belah ketupat): menunjukkan keputusan dengan dua atau lebih cabang
  • Input/Output (jajaran genjang): menunjukkan data masuk atau keluar
  • Terminator: menunjukkan arah aliran proses

Langkah-Langkah Merancang Sistem Menggunakan Flowchart

1. Identifikasi Proses Utama

Tentukan terlebih dahulu proses atau sistem apa yang ingin digambarkan. Pahami urutan dan hubungan antarprosesnya.

2. Tentukan Titik Awal dan Akhir

Setiap flowchart harus memiliki satu titik awal dan minimal satu titik akhir.

3. Gunakan Simbol dengan Konsisten

Pastikan penggunaan simbol mengikuti standar agar flowchart mudah dipahami.

4. Hubungkan Proses Secara Logis

Gunakan panah untuk menghubungkan simbol sesuai urutan logika sistem.

5. Evaluasi dan Validasi

Tinjau kembali flowchart bersama tim untuk memastikan tidak ada langkah yang tertinggal dan semua proses tergambar dengan benar.

Tools untuk Membuat Flowchart

Beberapa aplikasi populer yang bisa digunakan untuk membuat flowchart:

  • Lucidchart
  • io (diagrams.net)
  • Microsoft Visio
  • Whimsical
  • Figma (dengan plugin flowchart)

Flowchart adalah alat visual yang sangat berguna dalam merancang sistem. Dengan menggunakan simbol-simbol standar, flowchart membantu menyederhanakan proses yang kompleks dan memperjelas alur sistem. Penggunaan flowchart yang tepat dapat menghemat waktu, mencegah kesalahan desain, dan meningkatkan komunikasi dalam tim pengembangan sistem.

 

 

Daftar Pustaka

  1. Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2021). Systems Analysis and Design (7th ed.). Wiley.
  2. Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2019). Systems Analysis and Design (10th ed.). Pearson Education.
  3. Valacich, J. S., George, J. F., & Hoffer, J. A. (2020). Modern Systems Analysis and Design (9th ed.). Pearson.
  4. Satria, R., & Nurjanah, S. (2020). “Penggunaan Flowchart untuk Memodelkan Proses Bisnis pada Sistem Informasi,” Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 8(1), 45–53. https://doi.org/10.33364/jtsi.v8i1.1234
  5. Kurniawan, A. (2021). Perancangan Sistem Informasi dengan UML dan Flowchart. Deepublish.