Saat ini, UI/UX merupakan istilah yang sudah familiar atau tidak asing lagi di dunia desain produk dan layanan digital. Bahkan, UI/UX dianggap sebagai bagian atau elemen penting yang wajib diterapkan dalam proses perancangan dan pengembangan produk maupun layanan digital. Lebih dari itu, UI/UX juga berperan sebagai aspek krusial yang menentukan keberhasilan dan kesuksesan suatu produk atau layanan digital. Hal ini dikarenakan UI/UX bertanggung jawab atas kualitas tampilan antarmuka dan pengalaman pengguna, yang keduanya merupakan faktor utama dalam menciptakan kepuasan konsumen atau pengguna.

Namun, sebelum membahas lebih dalam, penting sekali untuk memahami apa itu UI dan UX serta perbedaan antara keduanya. UI (User Interface) sendiri merupakan unsur visual dari sebuah produk digital, seperti tata letak, warna, tipografi, ikon, dan unsur-unsur grafis lainnya yang digunakan untuk menciptakan tampilan antarmuka yang menarik serta mudah digunakan. Sedangkan, UX (User Experience) ialah unsur yang lebih berfokus pada keseluruhan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk tersebut. UX mencakup perasaan pengguna saat menggunakan produk, kemudahan dalam memahami navigasi, kesesuaian fitur dengan kebutuhan pengguna, hingga tingkat kepuasan pengguna setelah menggunakan produk.

Dengan kata lain, UI adalah wajah dari sebuah produk digital, sedangkan UX merupakan perasaan yang dirasakan pengguna saat berinteraksi dengan produk. Keduanya saling melengkapi untuk menghasilkan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan efisien bagi pengguna.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna yang terus menerus berubah, tren desain UI/UX pun ikut berkembang dan beradaptasi. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa tren terbaru dalam desain UI/UX, di antaranya:

  1. Desain Berbasis Kecerdasan Buatan (AI)

Desain UI/UX yang didorong oleh kecerdasan buatan memungkinkan personalisasi pengalaman pengguna secara mendalam melalui analisis data pengguna. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat mempelajari preferensi pengguna berdasarkan perilaku sebelumnya, seperti pola penggunaan, lokasi, dan waktu. Contohnya, aplikasi e-commerce dapat merekomendasikan produk berdasarkan Riwayat pembelian atau preferensi gaya pengguna.

Sumber: https://www.poptin.com/blog/id/from-product-recommendations-to-chatbots-how-ai-is-enhancing-the-ecommerce-customer-journey/

  1. Penerapan Micro-Interactions dalam Desain

Micro-interactions merupakan elemen kecil dalam desain UI/UX yang memberikan umpan balik instan kepada pengguna. Elemen-elemen tersebut dapat berupa animasi saat tombol ditekan, perubahan warna saat form diisi atau efek visual saat pengguna melakukan navigasi. Micro-interactions membuat interaksi terasa lebih alami dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna.

Sumber: https://mobisoftinfotech.com/resources/blog/microinteractions-ui-ux-design-trends-examples

  1. Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan elemen digital, seperti gambar, suara atau objek 3D dengan dunia nyata secara real-time. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat dan berinteraksi dengan elemen virtual yang tampak menyatu dengan lingkungan fisik mereka. AR biasanya digunakan melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau headset khusus yang memproyeksikan elemen digital ke dalam pandangan pengguna.

Sumber: https://newatlas.com/ikea-augmented-reality-catalog-app/28703/

 

Referensi: