Kemajuan AI saat ini sudah mampu mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi, terlebih dalam perancangan dan juga pengembangan client involvement. Kemampuan AI dapat membantu UI/UX untuk mengembangkan produk dan aplikasi yang lebih personalized dan meningkatkan ketertarikan pengguna untuk menggunakan produk atau aplikasi tersebut.  

Dalam era digital yang berkembang, pengembangan lebih lanjut teknologi AI dan Machine Learning (ML) telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Tidak ada pengecualian untuk pengalaman pengguna (UX). Teknologi ini menawarkan berbagai manfaat menggunakan, memperkaya, dan mengoptimalkan berbagai perangkat dan metode menggunakan layanan berbasis web. 

 

Beberapa manfaat yang dapat ditawarkan AI untuk pengembangan desain UI / UX 

  • Personalisasi Interaksi Pengguna  

AI dan ML memungkinkan tingkat personalisasi interaksi pengguna yang tinggi. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data pengguna, teknologi ini memungkinkan pemahaman yang tepat tentang preferensi, kebiasaan, dan perilaku pengguna. Oleh karena itu, aplikasi dan situs web dapat menyesuaikan konten, rekomendasi, dan pengalaman navigasi mereka, antara lain. Pengguna menerima pengalaman yang memenuhi kebutuhan dan minat mereka, meningkatkan kepuasan dan partisipasi mereka. 

  • Otomatisasi Tugas yang Berulang 

Teknologi KI dan ML juga sangat efektif ketika mengotomatisasi tugas berulang, yang memakan waktu. Chatbots bertenaga AI dapat memberikan dukungan dan masalah otomatis yang menjawab pertanyaan pelanggan dan secara otomatis fokus pada tugas yang lebih kompleks. Selain itu, ML dapat mengotomatiskan proses pengujian UX, mengidentifikasi masalah dan membuat rekomendasi peningkatan yang mengoptimalkan pengalaman pengguna yang khas. 

  • Pengujian dan Analisis yang Ditingkatkan 

AI dan ML juga merevolusi bagaimana pengalaman pengguna diuji dan dianalisis. Alat berbasis AI dapat menjalankan tes UX dalam jarak jauh, mengumpulkan data pengguna yang komprehensif dan memberikan wawasan tentang bagaimana pengguna berperilaku. Menganalisis data ini memungkinkan perancang UX untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang efektivitas desain mereka dan menentukan peluang untuk perbaikan lebih lanjut. 

Meskipun AI dapat secara signifikan meningkatkan proses desain UX, ada juga tantangan yang terjadi dalam integrasi mereka. Salah satu tantangan utama adalah memastikan penggunaan etika dalam desain aksesibilitas. Algoritma AI terbatas pada data terlatih dan jika data ini menyesatkan atau tidak lengkap, mereka akan membuat gagasan yang tidak tersedia. Oleh karena itu, desainer harus menyadari potensi bias dan secara aktif bekerja untuk menguranginya saat menggunakan alat AI. Tantangan lain adalah pengembangan teknologi dan siapa itu sendiri. Desainer harus terus memantau perkembangan AI sehingga mereka dapat memanfaatkan kemampuan mereka sebanyak mungkin dalam pekerjaan mereka. Ini membutuhkan pembelajaran yang berkelanjutan dan mudah beradaptasi. 

 

Contoh gambar : 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Referensi :