General Purpose Technology: Teknologi Serba Bisa yang Mengubah Dunia

Halo sahabat Binus Bekasi Beken!
Pada artikel kali ini kita akan membahas topik seputar teknologi terbaru yang sekarang sudah tidak asing di telinga kita, yaitu artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini dianggap sebagai salah satu inovasi teknologi paling besar di zaman kita, karena pengaruhnya tidak hanya terbatas pada satu bidang saja. AI bukan sekadar alat canggih yang punya fungsi tertentu, melainkan sebuah teknologi yang bisa membawa perubahan besar dan luas dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini, AI cocok dipahami melalui konsep General Purpose Technology (GPT), yaitu teknologi yang bisa digunakan secara luas dan memberikan dampak besar dalam berbagai sektor (Mariyam & Setiyowati, 2021).
Berbeda dengan teknologi yang hanya digunakan untuk satu kebutuhan seperti mesin pemotong rumput, pemanggang roti, atau mikroskop, GPT memiliki ciri khas berupa sifatnya yang serbaguna dan bisa diterapkan dalam banyak konteks. Teknologi seperti ini biasanya mengubah cara kerja ekonomi dan struktur sosial karena kemampuannya yang fleksibel dan luas. Contoh nyatanya bisa kita lihat pada listrik, mesin uap, atau internet. Semuanya bukan cuma dipakai untuk satu hal, tetapi membawa perubahan besar dalam berbagai bidang secara bersamaan. AI juga menunjukkan ciri-ciri yang serupa, misalnya dalam penggunaannya untuk mendiagnosis penyakit, memprediksi penjualan, mengoptimalkan produksi, hingga menciptakan konten kreatif.
Melalui pendekatan GPT, kita bisa melihat dengan lebih jelas bagaimana pengaruh AI terus berkembang. Teknologi jenis ini biasanya memiliki tiga karakter utama, yakni bisa digunakan di banyak sektor, terus berkembang seiring waktu, dan mendorong munculnya inovasi lain yang saling melengkapi. Seperti yang disampaikan oleh Verganti (2020), sistem AI memenuhi semua ciri tersebut karena terus berkembang dan membuka peluang untuk berbagai hal baru yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Ini juga menjelaskan mengapa AI bukan hanya sekadar alat untuk meningkatkan efisiensi, tapi juga mengubah cara kerja dan sistem di berbagai industri.
Belakangan ini, banyak peneliti mencoba melihat AI dalam konteks sejarah yang lebih luas, menelusuri bagaimana perkembangannya dan dampaknya bagi masyarakat, meskipun tidak selalu menggunakan istilah GPT secara langsung. Meski begitu, pendekatan mereka tetap mendukung pandangan bahwa AI adalah teknologi yang sifatnya umum dan punya daya ubah yang besar (Sharma, 2023; Gruetzemacher & Whittlestone; 2022). Mengklasifikasikan AI sebagai teknologi umum seperti ini membawa dampak besar terhadap cara kita mengelola, mengembangkan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak terbatas pada satu bidang, AI akan terus memengaruhi hampir semua aspek aktivitas manusia, menghadirkan banyak peluang baru sekaligus tantangan kompleks yang perlu ditangani secara cermat dan bijak.
Referensi:
Mariyam, S., & Setiyowati, S. (2021). Legality of Artificial Intelligence (AI) Technology in Public Service Transformation: Possibilities and Challenges. Lex Publica, 8(2), 75-88.
Verganti, R., Vendraminelli, L., & Iansiti, M. (2020). Innovation and design in the age of artificial intelligence. Journal of product innovation management, 37(3), 212-227.
Gruetzemacher, R., & Whittlestone, J. (2022). The transformative potential of artificial intelligence. Futures, 135, 102884.
Sharma, R. (2023). The transformative power of AI as future GPTs in propelling society into a new era of advancement. IEEE Engineering Management Review, 51(4), 215-224.
Comments :