Di dalam dunia ini, terdapat zat kimia yang bernama Dopamine. Dopamine merupakan zat yang berperan dalam mengatur suasana hati. Dopamin juga biasa disebut hormon perasaan senang. Dopamin dapat membuat efek kecanduan kepada manusia. Begitu pula aplikasi. Di era digital saat ini, aplikasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan oleh Masyarakat. Banyak hal yang kita andalkan melalui sebuah aplikasi, seperti berbelanja, berkomunikasi, mencari hiburan, dll. Tetapi dibalik itu semua, terdapat hal negative yang patut diwaspadai yaitu berpoteni untuk membuat pengguna menjadi kecanduan. Ternyata design user interface memainkan peran krusial dalam hal ini. Lantas apa saja yang menjadi faktor penyebab kecanduan dalam penggunaan aplikasi yang disebabkan oleh user interface?

Pertama, sebagai umpan pertama terdapat daya Tarik visual. Warna-warna cerah, tipografi yang mudah dibaca, ikon yang menarik, animasi yang halus, dan transisi yang mulus semuanta berkontribusi pada pengalaman pengguna dalam memakai aplikasi agar pengguna mendapat pengalaman yang menyenangkan dan adiktif. Kedua, UI yang bagus tentunya juga akan memerhatikan kemudahan pengguna dengan cara mengurangi gesekan pada layar. Navigasi yang jelas, tata letak yang sederhana, akses cepat ke suatu informasi memungkinkan pengguna dapat mencari apa yang mereka mau tanpa mengalami frustrasi. Terakhir, Mengunci perhatian dengan loop reward. Aplikasi biasanya membuat system hadiah seperti poin, member, level, badges untuk memotivasi pelanggan agar terus menggunakan aplikasi. Semua hal di atas akan memicu pelepasan dopamine di otak. neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan penghargaan akan merespons yang mengakibatkan pengguna merasa senang dan termotivasi untuk terus berinteraksi dengan aplikasi sehingga membuat efek adiktif pada pengguna.

Sumber: Norman, D. (2013). The Design of Everyday Things. New York: Basic Books.