STEPS OF MATERIALITY ASSESSMENT
Di artikel sebelumnya kita telah membahas apa itu ESG materiality dan kenapa ESG materiality ini penting bagi perusahaan. Mengulas balik pembahasan sebeumnya, secara umum ESG (Environmental, Social, and Governance) materiality assesment merupakan proses strategis yang membantu perusahaan mengidentifikasi dan memprioritaskan isu-isu keberlanjutan yang paling relevan dan berdampak bagi bisnis serta para pemangku kepentingan. Proses ini menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya tuntutan transparansi dari regulator, investor, dan masyarakat luas. Selain itu, penilaian materialitas ESG juga menjadi landasan dalam penyusunan laporan keberlanjutan yang sesuai dengan standar internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB).
Di artikel kali ini kita akan mengulas lebih lanjut apa saja tahapan dalam melakukan penilaian ESG materiality. Berikut adalah tujuh langkah utama dalam melakukan penilaian materialitas ESG:
- Identifikasi Pemangku Kepentingan Internal dan Eksternal
Langkah pertama dari ESG materiality assesment adalah mengidentifikasi kelompok pemangku kepentingan yang relevan. Pemangku kepentingan ini bisa dari dalam organisasi (seperti pimpinan, manajer, dan karyawan) maupun dari luar (seperti pelanggan, pemasok, regulator, LSM, dan masyarakat umum). Langkah ini bertujuan agar ketika proses penilaian tiap pespektif pemangku kepentingan dapat diketahui dan sekaligus menambah keberagaman dalam penilaian sehingga semua kepentingan dapat dinilai secara menyeluruh untuk menentukan materiality yang paling relevan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip “double materiality” yang diperkenalkan dalam European Sustainability Reporting Standards (ESRS), yang menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak keuangan terhadap perusahaan (outside-in) dan dampak perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat (inside-out).
- Pendekatan Awal
Setelah pemangku kepentingan diidentifikasi, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting ialah menjalin komunikasi awal dengan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan, menjelaskan maksud dari penilaian materialitas, serta meyakinkan bahwa masukan mereka akan digunakan dalam menyusun strategi keberlanjutan perusahaan. Komunikasi harus ringkas namun mencakup informasi penting. Dengan melakukan komunikasi yang efektif bersama pemangku kepentingan akan meningkatkan partisipasi dan kualitas data yang diperoleh dalam proses penilaian materialitas.
- Identifikasi dan Prioritaskan Isu
Langkah ketiga berfokus pada penentuan indikator keberlanjutan yang akan dinilai. Isu-isu ini biasanya dikategorikan dalam tiga dimensi: ekonomi (pendapatan dan profitabilitas), sosial (hak asasi manusia dan dampak komunitas), dan lingkungan (emisi karbon dan pengelolaan limbah). Penentuan prioritas ini dilakukan berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan dan data sekunder yang tersedia. Dalam langkah ini dapat memanfaatkan alat seperti GRI, SASB, CSR Europe untuk membantu dalam mengidentifikasi isu-isu yang paling relevan untuk sektor industri yang dijalankan.
- Merancang Survei Materialitas
Langkah keempat dilakukan agar hasilnya terstruktur dan dapat dianalisis secara kuantitatif, di mana pendapat para pemangku kepentingan dikumpulkan lewat survei yang disusun secara rapi dan terstruktur. Pemangku kepentingan diminta menilai pentingnya berbagai isu pada skala numerik. Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan ruang untuk komentar tertulis guna mendapatkan data kualitatif. Survei ini dapat dibuat dengan memanfaatkan platform seperti Google Forms, SurveyMonkey, atau Typeform. Agar langkah ini berjalan secara efektif, desain survei yang baik harus mencakup pertanyaan yang jelas dan relevan, serta memungkinkan responden untuk memberikan masukan yang mendalam.
- Sebarkan Survei dan Kumpulkan Informasi
Setelah survei dirancang, langkah selanjutnya adalah mendistribusikannya kepada para pemangku kepentingan. Perusahaan harus membantu apabila terdapat kebingungan dalam pengisian survei oleh pemangku kepentingan dan juga harus menyertakan tenggat waktu pengisian survei agar pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang jelas. Setelah itu, apabila telah mendekati tenggat waktu perusahaan dapat melakukan follow up dan komunikasi lanjutan juga dibutuhkan untuk mendorong partisipasi dan memastikan tingkat respons yang optimal. Ketika survei telah diisi, perusahaan dapat mengucapkan terima kasih atas partisipasi pemangku kepentingan karena telah bersedia mengisi survei. Dalam langkah ini, komunikasi yang proaktif sangat penting untuk dilakukan agar memastikan partisipasi yang maksimal dan mendapatkan data yang berkualitas.
- Evaluasi dan Menyimpulkan Hasil Survei
Setelah data terkumpul, tahap analisis dimulai. Langkah ini mencakup penyusunan kembali skor berdasarkan kelompok pemangku kepentingan dan indikator yang dinilai. Penilaian dapat dilakukan secara agregat maupun individual, dengan memperhatikan tren umum dan komentar spesifik. Hasil akhirnya biasanya divisualisasikan dalam bentuk matriks materialitas untuk menunjukkan tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing isu. Analisis yang mendalam terhadap hasil survei dapat membantu perusahaan dalam memahami prioritas pemangku kepentingan dan mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis.
- Implementasi
Tahap akhir dari penilaian materialitas adalah mengintegrasikan hasilnya ke dalam strategi dan praktik bisnis. Temuan dapat dilaporkan dalam laporan keberlanjutan atau dipublikasikan melalui kanal komunikasi perusahaan (website, dll). Selain itu, perusahaan perlu terus menjalin dialog dengan pemangku kepentingan dan menggunakan hasil penilaian sebagai dasar perencanaan strategi ESG yang berkelanjutan. Disarankan agar perusahaan meninjau dan memperbarui penilaian materialitas mereka untuk memastikan relevansi dan efektivitas strategi keberlanjutan secara rutin.
Kesimpulannya, penilaian materialitas ESG bukan hanya sekadar proses administratif, melainkan landasan strategis untuk membangun kepercayaan pemangku kepentingan dan meningkatkan kinerja keberlanjutan perusahaan. Itulah 7 langkah dalam melakukan penilaian ESG materiality. Semoga informasinya bermanfaat!
Referensi:
- AuditBoard. (2024). 6 Steps to Perform an ESG Materiality Assessment. Diakses dari: https://www.auditboard.com/blog/6-steps-to-perform-an-esg-materiality-assessment
- Wellington Management. (2023). ESG Materiality Assessments: A Practical Guide. Diakses dari: https://www.wellington.com/en-us/institutional/insights/esg-materiality-assessments-guide
Comments :