Pelan Tapi Pasti, Dia Buat Aku Meragukan Diri Sendiri
Mengapa Orang Menjadi Gaslighter? Fenomena Manipulasi Psikologis yang Semakin Disorot
Gaslighting, salah satu bentuk manipulasi psikologis, semakin menjadi sorotan publik, terutama melalui diskusi di media sosial dan film populer. Istilah ini menggambarkan perilaku manipulatif yang membuat korban meragukan persepsi, ingatan, atau kewarasannya sendiri.
Apa yang Mendorong Perilaku Gaslighting?
- Kebutuhan untuk Mengontrol
Gaslighting sering dilakukan oleh individu yang memiliki kebutuhan tinggi untuk mendominasi atau mengontrol situasi. Mereka menggunakan strategi ini untuk menguasai narasi dalam hubungan, baik itu personal maupun profesional.
- Kurangnya Empati
Gaslighter cenderung memiliki tingkat empati yang rendah. Mereka lebih fokus pada keuntungan pribadi dibandingkan dampak emosional yang dirasakan oleh korban.
- Ketidakamanan Diri
Di balik sikap manipulatif, sering kali ada ketakutan akan kehilangan kekuasaan. Pelaku gaslighting bisa jadi merasa tidak aman dan menggunakan manipulasi untuk menjaga status quo.
Tanda-Tanda Gaslighting
- Memutarbalikkan Fakta
Pelaku sering kali menyangkal atau meremehkan pengalaman korban dengan mengatakan, “Itu tidak pernah terjadi.”
- Meremehkan Emosi Korban
Mereka akan mengatakan korban “terlalu sensitif” atau “berlebihan,” membuat korban merasa tidak valid secara emosional.
- Menyalahkan Korban
Segala konflik biasanya diarahkan kembali ke korban, membuat korban merasa bertanggung jawab atas masalah yang terjadi.
Dampak Psikologis
Gaslighting memiliki efek jangka panjang yang signifikan pada kesehatan mental, seperti:
- Penurunan Harga Diri: Korban mulai percaya bahwa mereka memang “bermasalah” atau “tidak kompeten.”
- Kebingungan Emosional: Ketidakmampuan untuk mempercayai persepsi sendiri dapat menyebabkan rasa bingung yang mendalam.
- Kecemasan dan Depresi: Ketidakpastian terus-menerus membuat korban mengalami gangguan emosional.
Strategi Mengatasi Gaslighting
- Memahami Pola Manipulasi
Edukasi diri tentang gaslighting membantu korban menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi.
- Mencatat Interaksi
Membuat catatan detail dari percakapan penting dapat membantu korban melihat pola manipulasi secara objektif.
- Mencari Dukungan Profesional
Terapi dengan psikolog atau konselor dapat membantu korban memulihkan diri dari dampak emosional gaslighting.
Kesimpulan
Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sering tersembunyi, namun dampaknya dapat merusak. Penting bagi individu untuk mengenali tanda-tanda perilaku ini dan mengambil langkah untuk melindungi diri.
Referensi
Abramson, J. (2018). Gaslighting: Manipulative Behaviors. Psychology Today.
Sarkis, S. (2019). Understanding Gaslighting and Emotional Manipulation. Journal of Mental Health.
Durvasula, R. (2020). Don’t You Know Who I Am? How to Stay Sane in an Era of Narcissism.
Comments :